Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

F-16 Diharap Bisa Tampil Lagi di Hari TNI AU

Kompas.com - 19/03/2017, 22:14 WIB

PEKANBARU, KOMPAS — Pesawat tempur F-16 yang tergelincir dan kemudian terbalik di Landasan Pangkalan TNI Angkatan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Selasa (14/3), ternyata hanya mengalami kerusakan ringan. Dengan kategori tersebut, penyelidikan kecelakaan tidak jadi dilakukan oleh Panitia Penyelidik Kecelakaan Pesawat Udara Markas Besar TNI AU, tetapi oleh Tim Pemeriksa Insiden.

Marsekal Pertama Henri Aldiandi, Komandan Pangkalan Udara TNI AU Rusmin Nurjadin, saat bertemu pers di Pekanbaru, Jumat (17/3), mengatakan, dengan kerusakan ringan tersebut, pesawat F-16 diharapkan dapat bergabung memperkuat Hari TNI AU di Jakarta, 9 April 2017.

"Kategorinya hanya insiden atau kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan ringan. Manusia yang mengoperasikannya pun hanya luka ringan dan tak terancam jiwanya. Dipastikan, pesawat itu akan dapat terbang kembali," ujar Henri.

Penilaian

Dari penilaian yang dilakukan Tim Bantuan Pemeliharaan Lapangan yang dipimpin Kolonel (Tek) Iwan dan Mayor (Tek) Subagyo, kerusakan F-16 tersebut hanya 20 sampai 25 persen.

Disebutkan, penyebab kecelakaan mengarah pada kerusakan sistem pengereman. Berbeda dengan mobil yang memiliki sistem pengereman hidrolik mekanis secara langsung, pesawat F-16 memiliki sistem rem yang seluruhnya diatur lewat informasi elektronik.

"Kami mulai periksa seluruh sistem pengereman pesawat F-16 sejenis yang ada di Pekanbaru. Mudah-mudahan, dapat ditemukan penyebabnya agar bisa langsung diantisipasi," kata Henri.

Saat insiden Selasa lalu, ada tiga komponen di F-16 yang rusak. Selain hidung pesawat, ujung sayap dan ekor pesawat juga patah. Kerusakan lainnya di kanopi atau jendela pesawat yang pecah ketika penyelamatan. (SAH)
--
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Maret 2017, di halaman 5 dengan judul "F-16 DiharapBisa Tampil Lagi di Hari TNI AU".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com