JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat etika dan komunikasi politik Benny Susetyo menilai, sosok Joko Widodo lebih melekat di benak generasi milenial Indonesia.
Sebabnya, generasi milenial memiliki parameter yang unik tentang bagaimana seorang pemimpin seharusnya bersikap.
"Generasi milenial suka dengan pemimpinnya tidak jaga image, bisa dicengin (diledek). Mereka sangat suka pemimpin yang setara," ujar Benny dalam diskusi di Kantor PARA Syndicate, Jakarta Selatan pada Jumat (17/3/2017).
(Baca: Presiden Jokowi Resmikan Pos Lintas Batas Negara Aruk)
"Dalam hal ini, sosok Jokowi lebih disukai. Karena persepsi mereka itu, Jokowi bisa dicengin," lanjut dia.
Istilah dicengin atau dicela itu bukan dalam koridor sopan atau tidak sopan. Namun lebih kepada sebuah hubungan yang luwes alias tidak kaku sehingga komunikasi bisa berjalan lancar, cenderung tak berbatas.
(Baca: Jokowi Bakal Menginap di Pesantren Usai Hadiri Silatnas Jamiyah Batak Muslim)
Sosok Jokowi yang luwes apa adanya, kata Benny, sangat diterima di kalangan generasi milenial.
"Generasi milenial itu tak suka pemimpin yang terkesan moralitas, hard feeling. Pemimpin itu harus yang bisa diajak guyon, dia bisa dicengin tadi dan dapat dijadikan teman," ujar Benny.
(Baca: Jokowi: Ayam Bakar, Sop Tulang, Nasi Uduk sampai Bakso, Semua Ada di Sini)
Oleh sebab itu, ketika ada sosok pemimpin yang dipandang formal, kaku atau bahkan jaga image, Benny yakin generasi milenial bakal menolaknya.
"Ketika generasi milenial melihat pemimpin itu ideologistis, lalu komunikasinya bukan dialog tapi monolog. Oh bagi mereka itu utopis dan jauh dari harapan mereka," ujar Benny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.