Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Desak Pemerintah Penuhi Tuntutan Petani Pegunungan Kendeng

Kompas.com - 15/03/2017, 18:12 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nihayatul Wafiroh mengatakan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan melakukan komunikasi dengan Presiden Joko Widodo terkait tuntutan para petani dari kawasan Pegunungan Kendeng.

Menurut Nihayatul, Fraksi PKB di DPR telah menentukan sikap untuk mendukung perjuangan petani Kendeng.

PKB juga meminta pemerintah mendorong pemerintah agar menghentikan kegiatan pabrik semen di Kendeng.

"Cak Imin (Muhaimin Iskandar) akan melakukan komunikasi dengan Presiden Jokowi terkait masalah pabrik semen di Kendeng ini," ujar Nihayatul saat ditemui di depan Istana Negara, Rabu (15/3/2017).

"Di DPR, Fraksi Kebangkitan Bangsa di Komisi VII juga men-support dan mendorong pemerintah agar menghentikan kegiatan pabrik semen di Kendeng," kata dia.

Nihayatul menuturkan, jika melihat persediaan semen secara nasional yang mengalami surplus, seharusnya tidak ada alasan pembangunan pabrik semen terus dilanjutkan.

Di sisi lain, keberadaan pabrik semen juga dikhawatirkan akan merusak sumber air yang ada di pegunungan Kendeng. Sebab, sumber air di pegunungan Kendeng telah menjadi andalan para petani di lima kabupaten di Jawa Tengah untuk mengairi sawahnya.

"Kekhawatiran terbesar saya, kalau ini lolos akan ada pegunungan-pegunungan Kendeng lainnya. Kalau ini dibiarkan lolos maka ada upaya perusakan alam di tempat-tempat lain," ucap Nihayatul.

Petani dari kawasan Pegunungan Kendeng melanjutkan aksi protes memasung kaki dengan semen di depan Istana Negara sejak Senin (13/3/2017).

(Baca: Lagi, Petani Kendeng Mencor Kaki di Depan Istana)

Pada hari ketiga aksi protesnya ini, jumlah petani yang menyemen kaki bertambah menjadi 20 orang. Sebelumnya, sebelas petani sudah mencor kakinya lebih dulu.

(Baca: Hari Ketiga Protes Pabrik Semen, 20 Petani Kendeng Mencor Kaki di Depan Istana)

Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Joko Prianto mengatakan, sembilan petani yang terdiri dari dua perempuan dan tujuh laki-laki ini, berasal dari Pati dan Kudus.

"Aksi di hari ketiga ini jumlah petani bertambah jadi 20 orang. Tadi pagi sembilan Sedulur Sikep dari Pati dan Kudus tiba di kantor LBH untuk bergabung," ujar Joko.

(Baca: Petani Kendeng Enggan Buka Belenggu Semen di Kaki Sebelum Bertemu Jokowi)

Kompas TV Demo Petani “Cor Kaki” di Depan Istana Presiden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com