JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri meminta pemerintah Malaysia untuk memperjuangkan penghapusan kekerasan terhadap para buruh migran dan keluarganya, baik secara fisik maupun secara psikis.
Permintaan tersebut disampaikan Megawati saat menjadi pembicara dalam seminar tentang Kerja sama Wilayah ASEAN dengan tema: Hentikan Kekerasan Seksual Terhadap Anak-Anak, di Kuala Lumpur, Selasa (14/3/2017).
Seminar tersebut diselenggarakan atas prakarsa istri Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Datin Paduka Seri Rosmah Mansor.
Megawati hadir ke Kuala Lumpur sebagai pembicara kunci didampingi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
“Saya dengan segala kerendahan hati memohon agar Malaysia dan negara-negara yang menjadi tujuan dari pekerja migran juga memperjuangkan dihentikannya kekerasan terutama terhadap perempuan dan anak yang menjadi bagian dari pekerja migran,” kata Megawati seperti dikutip dalam siaran pers DPP PDI-P, Selasa (14/3/2017).
Megawati mengaku prihatin dengan masih banyaknya kasus kekerasan terhadap buruh migran asal Indonesia di negara-negara penempatan, termasuk di Malaysia. Kasus terakhir menimpa Jubaedah, (38).
TKI yang berkerja di Penang, Malaysia itu disiksa majikannya hingga tewas. Jenazah Jubaedah tiba di rumah duka di Desa Wangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jumat (3/3/2017).
"Saya yakin Pemerintahan Malaysia memiliki komitmen yang kuat dalam menyelesaikan persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak, juga terhadap perempuan pekerja migran dan keluarganya," ucap Megawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.