Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Salman Tawarkan Bantuan Pembangunan Museum di Masjid Istiqlal

Kompas.com - 10/03/2017, 13:23 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menawarkan bantuan pembangunan museum di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Tawaran bantuan itu disampaikan melalui Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi.

"Duta Besar Saudi Arabia menjelang kehadiran beliau (Raja Salman), telah menyampaikan alangkah indahnya jika Museum seperti apa yang sudah ada di Masjidil Haram dapat juga dibawa ke sini. Dan Saudi Arabia kembali menawarkan jasa baik," kata Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Muzamil Basyurni, Jumat (10/3/2017).

Muzamil belum mau mengungkapkan secara detil konsep bantuan yang ditawarkan oleh Pemerintah Arab Saudi.

(Baca: Kiswah Ka'bah dari Raja Salman Dipajang di Masjid Istiqlal)

Menurut dia, teknis mengenai hal itu masih akan dibicarakan lebih jauh antara pihak Masjid Istiqlal dan Arab Saudi.

Pada prinsipnya, Masjid Istiqlal bersedia menerima bantuan yang ditawarkan.

"Mudah-mudahan bagi kita ini tidak ada kendala. Karena masjid Istiqlal sudah menjadi cagar budaya, mudah-mudahan pembangunan itu  tidak merusak kecagarbudayaan itu," ujar  Muzamil.

Sebelumnya, saat berkunjung ke Masjid Istiqlal, pada Kamis (2/3/2017), Raja Salman juga memberikan kenang-kenangan kepada Masjid Istiqlal, yakni berupa kiswah atau kain penutup Ka'bah.

Kiswah itu sudah dipajang di Lantai Utama Masjid Istiqlal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com