Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Tahanan Kabur Saat Kerusuhan di Lapas Jambi

Kompas.com - 02/03/2017, 13:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, empat tahanan kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Jambi.

Mereka melarikan diri saat terjadi kericuhan di lapas karena menentang razia oleh polisi dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi.

"Ada empat yang lari. Tiga di antaranya kasus narkoba, satunya kasus pengeroyokan," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Adapun tahanan yang lari yaitu Musbarni (26), Hendri Patria Wiranata (23), Johan  Hutasoit (35), dan Atep Rahmat alias Aak (38).

(Baca: Kerusuhan di Lapas Jambi Terjadi karena Napi Melawat Saat Dirazia)

Martinus mengatakan, kepolisian telah membentuk beberapa tim yang terdiri dari Polresta Jambi dan Polda Jambi untuk melakukan pengejaran. Satu tim terdiri dari empat hingga lima orang.

"Kita imbau supaya kembali menyerahkan diri," kata Martinus.

Martinus meminta para tahanan sebaiknya menyerahkan diri dalam waktu dekat. Jika tidak, maka polisi akan melakukan upaya paksa seusai prosedur di kepolisian.

"Sebelum tindakan tegas dan terukur dilakukan kepada mereka," kata Martinus.

(Baca: 12 Orang Terluka akibat Kericuhan di Lapas Jambi)

Kericuhan terjadi di Lapas Klas IIA Jambi pada Rabu (2/3/2017) malam. Para tahanan berupaya menggagalkan upaya polisi bersama petugas Kanwil Jambi yang melakukan razia.

Bantuan dari Brimob Polri dan TNI baru datang pukul 22.30 WIB. Sekitar 15 menit setelahnya, api baru bisa dipadamkan. Para tahanan berhasil ditenangkan setelah ditembakkan gas air mata.

Razia dilakukan berdasarkan informasi dengenai adanya bandar narkoba yang masih mengendalikan bisnisnya dari lapas. Selain itu, ada juga kegiatan jual beli narkoba dan pemakai barang haram tersebut.

Kompas TV Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan aparat kepolisian mengevakuasi seluruh warga binaan perempuan ke rumah detensi imigrasi rudenim Jambi. Berbeda dengan warga binaan pria yang masih berada du lapas karena taK ada kerusakan pada sel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com