Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Pengangkatan Selang di Perut Sri Rabitah Belum Bisa Dipastikan

Kompas.com - 02/03/2017, 09:59 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Operasi pengambilan selang pada saluran urine Sri Rabitah belum bisa dipastikan akan dilaksanakan hari ini, Kamis (2/3/2017).

Sri merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mengaku kehilangan ginjal karena dioperasi oleh dokter di salah satu rumah sakit saat bekerja di Doha, Qatar, pada 2014 lalu.

Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Hermono mengatakan, dari informasi yang diterima, Sri meninggalkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mataram kemudian pulang ke rumahnya, Rabu (1/3/2017).

Padahal, sedianya Sri menjalani perawatan sebelum dilakukan operasi pengambilan selang yang ada di dalam perutnya.

(Baca: Dokter: Ginjal Sri Rabitah Utuh, tetapi Ada Selang yang Membatu)

"Saya dengar kemarin Sri pulang ke rumahnya bersama dengan penasihat hukumnya," kata Hermono saat dihubungi, Kamis (2/3/2017).

"Saya tidak tahu siapa yang dimaksud dengan penasihat hukumnya. Kami sangat menyayangkan kalau informasi Sri pulang ke rumah sementara sedang dalam perawatan dokter," kata Hermono.

BNP2TKI, kata Hermono, berharap tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan Sri untuk tujuan tertentu.

Selain itu, BNP2TKI juga meminta semua pihak mendorong Sri agar mau menjalani pemulihan kesehatan.

"Mari kita sama-sama bantu Sri," kata Hermono.

Sebelumnya, Sri mengaku majikannya di Qatar yang bernama Madam Gada mengajaknya ke rumah sakit. Di rumah sakit itu, Sri menjalani pemeriksaan medis dan operasi.

Setelah itu, Sri mengaku kerap sakit-sakitan hingga kemudian dipulangkan kembali ke Indonesia. Di Indonesia, setelah dirontgen, Sri mengaku kehilangan satu ginjalnya. 

Sementara itu, beberapa waktu lalu, hasil pemeriksaan RSUD Mataram menyatakan bahwa ginjal Sri masih lengkap.

(Baca: Kemenkes Diminta Audit Hasil Tes Kesehatan Sri Rabitah Sebelum Berangkat ke Qatar)

Namun, ditemukan benda menyerupai selang yang terpasang di dalam tubuh Sri. Benda tersebut untuk memperlancar aliran urine.

Menghindari polemik, BNP2TKI meminta Sri kembali melakukan pengecekan di RS Polri Jakarta. 

Kompas TV Sri Rabitah, sempat memaparkan kisah pahit yang dialaminya, saat tiba di Qatar. Tak hanya mendapat siksaan dari majikan, sri juga ternyata sempat mendapat perlakuan tidak manusiawi dari orang Indonesia yang menjadi agensi perwakilan perusahaan penampungan TKI di Qatar. Niat Sri Rabitah mencari penghidupan yang lebih baik dengan menjadi buruh migran di Qatar, terpaksa kandas di tengah jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com