Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansus Juga Serap Aspirasi Daerah dalam Pembahasan RUU Pemilu

Kompas.com - 07/02/2017, 10:02 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) tengah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah untuk menyerap aspirasi sebelum pembahasan RUU Pemilu.

Sejumlah aspirasi disuarakan, misalnya dari Kepulauan Riau, yang menginginkan agar kursi anggota DPR untuk daerah tersebut ditambah dari tiga menjadi lima.

"Karena harga kursi paling mahal di Kepri, yaitu 750.000 (suara) untuk satu kursi," kata Ketua Pansus Pemilu Lukman Edy, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/2/2017).

Ada pula aspirasi mengenai pembiayaan pemilu. Kepri meminta agar pembiayaan mereka tak disamaratakan dengan biaya standar darat.

Sebab, Kepri merupakan daerah kepulauan. Salah satu contohnya, biaya bensin petugas pengawas dan Kepolisian Rp 100.000 di darat. Uang tersebut bisa untuk melalukan patroli keliling. 

Sementara di laut, Rp 100.000 masih dianggap kurang.

"Buat bahan bakar speedboat, 1 jam 100 liter. Sehingga banyak hal tidak masuk akal," kata Lukman.

Hal itu juga menyebabkan tingkat kecurangan pemilu di daerah kepulauan cukup besar.

Ada kesulitan dalam distribusi dan pengawasan. Keluhan mengenai pembiayaan pemilu juga disuarakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai wilayah kepulauan.

Mereka meminta penghitungan ulang biaya pemilu karena diprediksi akan banyak terjadi penyimpangan.

Adapun daerah berikutnya yang akan dikunjungi adalah Sulawesi Selatan.

"Besok kami ke Sulsel. Kursinya kelebihan lima. Kami ingin tanya kalau dikurangi mau enggak," ujar dia.

Dalam kunjungan di beberapa daerah tersebut, Pansus menemui sejumlah unsur terkait, mulai dari Gubernur, Kapolda, Danrem, Kajati, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hingga perwakilan kampus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com