Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Bandingkan Penyadapannya dengan Skandal "Watergate"

Kompas.com - 01/02/2017, 18:45 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono merasa, percakapannya melalui sambungan telepon disadap. Hal itu diungkapkan SBY menanggapi fakta persidangan yang disampaikan terdakwa Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dalam sidang kasus dugaan penodaan agama.

SBY pun membandingkan persoalan penyadapan ini dengan skandal Watergate yang terjadi di Amerika Serikat beberapa waktu silam.

“Kalau betul-betul disadap segala pembicaraan dan kegiatan, strategi mungkin rencana akan diketahui oleh mereka yang tidak punya hak sama sekali. Dan kalau itu menganggap dirinya lawan politik, sama seperti skandal Watergate tadi mendapatkan keuntungan dari penyadapan infromasi dan strategi lawan politik,” kata SBY di Kantor DPP Partai Demokrat, Rabu (1/2/2017).

(Baca: SBY Mengaku Pernah Diberi Tahu Teleponnya Disadap)

Dalam skandal tersebut, ia menuturkan, kubu Presiden Nixon menyadap percakapan lawan politiknya saat kampanye Pilpres. Pada akhirnya, Nixon memang memenangkan kontestasi itu. Namun belakangan, skandal itu ketahuan dan akhirnya Nixon mundur dari jabatannya.

“Skandal terbongkar, ada tapping penyadapan dan spying. Itu yang mengakibatkan Presiden Nixon resign karena dia aka di-impeach karena political spying itu kejahatan serius di negara mana pun juga,” ujarnya.

(Baca: SBY Singgung Adanya Penyadapan, Ini Kata Wiranto)

SBY menegaskan, penyadapan terhadap seseorang yang dilakukan secara illegal tanpa izin pengadilan adalah kejahatan serius. Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik secara tegas melarang hal tersebut. Untuk itu, ia meminta, agar persoalan ini diselesaikan secara serius oleh aparat penegak hukum.

“Saya pada kesempatan ini ingin mendapatkan keadilan apa sesungguhnya terjadi karena kalau betul-betul telepon saya disadap secara tidak legal,” ujar dia.

Kompas TV Ketua MUI Jadi Saksi, Ini yang Didalami Pengacara Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com