JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kebijakan baru yang diterapkan Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump diprediksi akan berdampak besar bagi situasi dalam negeri di negara lainnya.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, dampak kebijakan Trump ke Indonesia merupakan satu hal yang perlu diantisipasi ke depan.
"Yang juga menjadi perhatian bersama kita, yakni dampak situasi regional, ada Donald Trump effect. Kebijakan ini kalau diterapkan, akan menimbulkan perubahan signifikan bagi dunia," ujar Tito di Auditorium PTIK, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Tito mengatakan, Trump menerapkan kebijakan tertutup dan memproteksi ekonomi dalam negeri.
Ada kecenderungan Trump ingin mengurangi kerja sama dengan negara lain dan mengoptimalkan potensi di negara AS.
Hal ini, menurut Tito, akan berdampak langsung ke perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
"Kebijakan ekonomi yang mengutamakan perlindungan, dampaknya dia tidak begitu suka perdagangan bebas. Termasuk investasi luar negeri," kata Tito.
Hal lain yang perlu diwaspadai, yaitu sikap Trump yang condong ke demokrasi liberal. Ia khawatir kebijakan tersebut mendorong rezim otoriter dan justru menimbulkan konflik baru.
Gelombang demokrasi, kata Tito, bisa berhenti jika kebijakan ini diberlakukan. Selain itu, ada juga kebijakannya untuk menekan kelompok radikal Islam.
"Ini akan berpengaruh ke Indonesia dengan penduduk muslim terbesar," kata Tito.