Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Trump Pindahkan Kedutaan AS ke Yerusalem Dinilai Rugikan Perjuangan Palestina

Kompas.com - 24/01/2017, 19:21 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, menilai, rencana pemindahan Kedutaan Besar Amerika di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem merupakan langkah yang buruk.

Pemindahan Kedutaan AS itu merupakan salah satu rencana Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

"Pemindahan itu langkah yang buruk dan akan merugikan perjuangan bangsa Palestina," kata Dino, di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Menurut Dino, jika terealisasi, rencana ini akan merusak komitmen pada solusi dua-negara (two state solution). 

Apalagi, perundingan dua negara, Israel dan Palestina, tidak berjalan.

"Two state solution di ambang kandas. Kenapa menciptakan gerakan baru yang hanya akan semakin perburuk suasana," ujar Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) itu.

Dino berharap, Presiden Trump mempertimbangkan kembali gagasan memindahkan Kedubes AS ke Yerusalem. 

Wacana pemindahan Kedutaan AS dari Tel Aviv itu mengemuka sejak beberapa bulan terakhir.

Trump secara terbuka juga telah mengatakan bahwa dirinya mendukung 100 persen, sebagai salah satu bentuk komitmen hubungan baik antara Washington dan Israel.

Wacana ini semakin kuat setelah sumber di tim transisi Trump kepada satu stasiun televisi Israel mengatakan bahwa Duta Besar AS yang baru akan tinggal dan berkantor di Yerusalem, meski kantor di Tel Aviv akan tetap buka.

Sebelumnya, tim transisi Trump mengatakan, pemindahan kantor kedutaan ke Yerusalem akan menjadi salah satu prioritas setelah Trump resmi dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari.

Dikatakan, ini adalah jalan tengah untuk memuaskan kelompok kanan di Israel yang mendesak pemindahan kantor Kedubes AS ke Yerusalem dan mencegah kontroversi bagi yang menentang langkah ini karena pada dasarnya AS 'tetap punya kantor kedutaan' di Tel Aviv.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com