JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar berharap, tindakan tegas terhadap bandar narkoba dapat memberikan efekjera bagi para pelaku lainnya.
Hal itu disampaikan Boy menanggapi dua penggerebekan yang dilakukan aparat beberapa waktu lalu. Dalam penggerebekan ini, para pelaku tewas karena ditembak petugas.
Boy memastikan, penembakan yang dilakukan petugas sudah sesuai prosedur.
"Semoga (memberikan efek jera), yang jelas tindakan tegas terukur itu sudah menjadi keharusan. Tegas sesuai hukum ya," ujar Boy, di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2017).
Boy mengatakan, tidak ada instruksi khusus terkait penembakan tersebut.
Menurut Boy, penembakan itu karena kondisi di lapangan dan sesuai prosedur yang berlaku.
"Tidak ada instruksi, tapi aparat penegak hukum tahu apa yang harus dilakukan. Enggak harus diinstruksikan, mereka penyidik-penyidik berpengalaman," kata Boy.
Sebelumnya, pada Jumat (13/1/2017) lalu, Badan Narkotika Nasional (BNN) menembak mati BD, bandar narkoba jaringan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Medan.
"Dari tersangka BD didapatkan barang bukti dua kilogram sabu, sedangkan dua kilogram sabu lagi sudah dibagi-bagikan tersangka kepada yang lain," kata Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Inspektur Jenderal Arman Depari, di Jakarta, Sabtu (14/1/2017).
Selain BD, BNN menangkap tiga narapidana Lapas Tanjung Gusta.
Ketiganya berinisial A, AY, dan AF.
Selain itu, seorang pria warga Nigeria yang merupakan anggota jaringan narkoba internasional tewas tertembak dalam penggerebekan yang dilakukan Dit Narkoba Polri bersama Bea dan Cukai.
Penggerebekan tersebut dilakukan di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat pada Kamis (5/1/2017) lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.