Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Bu Mega Sudah Sejak Awal "Turun Gunung" Menangkan Ahok-Djarot

Kompas.com - 09/01/2017, 17:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menyebut, Ketua Umum partainya Megawati Soekarnoputri sudah sejak awal 'turun gunung' membantu pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saeful Hidayat untuk memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Pernyataan itu menanggapi langkah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang 'turun gunung' untuk memenangkan pasangan yang diusung, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Ibu Mega sudah sejak awal (turun gunung). Ibu Mega mengantar ke KPU langsung, itu kan menunjukkan keterlibatan Ibu dalam kampanye (Basuki-Djarot)," ujar Pareira di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/1/2017).

(baca: Prabowo Minta Warga Kampung Aquarium Dukung Anies-Sandiaga)

Pareira menambahkan, Megawati tidak akan berhenti sampai pada saat mengantar Basuki-Djarot mendaftar ke KPU.

Megawati juga akan kembali 'turun gunung' memenangkan pasangan calon gubernur calon wakil gubernur yang diusungnya.

Saat ini, tim tengah menyusun jadwal agar Megawati turun membantu kampanye. Tidak hanya Pilkada Jakarta, Megawati juga akan turun ke daerah lain demi memenangkan pasangan kepala daerah yang diusung.

(baca: Prabowo Ajak Taufik dan Anies Nyanyi Lagu Benyamin S)

"Pasti akan ada jadwal untuk itu. Sedang disusun jadwal-jadwalnya oleh tim," ujar Pareira.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebelumnya "turun gunung" pada Pilkada DKI Jakarta 2017 demi mengajak masyarakat memilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Prabowo bersama Anies dan Sandiaga mengunjungi Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Sabtu (7/1/2017).

Kompas TV Prabowo Minta Kader Gerindra Dukung Anies-Sandi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com