LEMBATA, KOMPAS.com - Lima ribuan orang yang hadir dalam puncak peringatan Hari Nusantara 2016 di Lembata, Nusa Tenggara Timur, Selasa (13/12/2016) pagi, menyempatkan diri untuk mengheningkan cipta bagi korban gempa di Aceh.
Momen itu dipimpin oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya pada awal pidato pembukaannya.
"Perkenankan kita semua untuk mengheningkan cipta untuk para korban gempa di Aceh," ujar Frans.
(baca: Puluhan Ribu Korban Gempa Aceh Berada di 126 Tempat Pengungsian)
Mengheningkan cipta dilaksanakan sekitar 30 detik. Mulai dari menteri, kepala daerah hingga pemuka agama dan masyarakat kompak menundukkan kepala.
Usai mengheningkan cipta, Frans berdoa agar para korban gempa di tiga kabupaten di Serambi Mekah agar selalu kuat menjalani kehidupannya.
"Semoga mereka selalu dikuatkan dan dihibur. Bagi mereka yang meninggal, diberikan kehidupan kekal dan bahagia di surga," ujar Frans.
Frans melanjutkan pidatonya membahas soal sejarah Hari Nusantara.
Turut hadir dalam acara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Irjen Kementerian Pertahanan Marsekal Madya Hadi Tjahjanto dan kepala daerah se-NTT.
Hingga Senin (12/12/2016), puluhan ribu orang masih berada di 126 tempat pengungsian pascagempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12/2016).
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Aceh Heni Nurmayanti menyebutkan, ada 120 lokasi pengungsian di Pidie Jaya dengan total pengungsi sebanyak 82.122 jiwa.