Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal 2017, Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke 10 Negara

Kompas.com - 05/12/2016, 15:22 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan mengirimkan pasukan perdamaian ke 10 negara. Pemerintah menargetkan pasukan sudah diterbangkan pada awal 2017.

"Polisi sudah siap, TNI sudah siap, tinggal kita menuggu waktu yang tepat untuk pengiriman, mungkin akan kita kirimkan awal tahun ini," kata Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto di kantornya, Senin (5/12/2016).

Wiranto mengatakan, pengiriman pasukan ini sebenarnya sudah mulai dibahas sejak 2015 lalu namun pelaksanaannya tertunda.

Pada Senin pagi tadi, Wiranto rapat bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, untuk membahas pengiriman pasukan ini.

(Baca: Menlu Retno Usulkan Metode Baru pada Pasukan Perdamaian PBB)

"Kita kirim satu batalion komposit, ditambah 140 kepolisian," kata Wiranto.

Wiranto mengatakan, pengiriman pasukan ini adalah bagian dari kampanye agar Indonesia dapat terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020.

Indonesia akan berebut jatah kursi dengan Maladewa. Untuk kawasan Asia, tinggal satu kursi yang tersisa.

"Kebetulan Indonesia mempunyai reputasi yang cukup positif dalam rangka pengiriman pasukan perdamaian," ucap Wiranto.

Sementara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pasukan perdamaian yang dikirim ke 10 negara akan menyusul pasukan yang terlebih dahulu dikirim ke negara-negara konflik tersebut.

Adapun Indonesia saat ini menugaskan 2.843 personel TNI dan Polri dalam kontingen Pasukan Garuda untuk 10 misi pemeliharaan Perdamaian PBB.

(Baca: Menlu: Indonesia Mampu Kirim 4.000 Pasukan Perdamaian hingga 2019)

Kontingen itu ditempatkan di UNIFIL (Lebanon), UNAMID (Darfur, Sudan), MINUSCA (Repubik Afrika Tengah), MONUSCO (Republik Demokratik Kongo), MINUSMA (Mali), MINURSO (Sahara Barat), MINUSTAH (Haiti), UNMIL (Liberia), UNMISS (Sudan Selatan), dan UNISFA (Abyei, Sudan).

Kompas TV JK Usulkan Penambahan Pasukan Perdamaian PBB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com