Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa Bareskrim, Pelapor Fahri Hamzah Bawa Bukti Video

Kompas.com - 29/11/2016, 14:04 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Bara JP Ferry Simanulang diperiksa sebagai pelapor dalam penyelidikan dugaan tindakan makar oleh pimpinan DPR RI Fahri Hamzah.

Fahri dilaporkan ke polisi pada 9 November 2016 lalu karena dianggap menghasut untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo.

Ferry mengaku membawa barang bukti dalam pemeriksaan hari ini.

"Ada video orasi Fahri. Dalam orasi tersebut ada ajakan dan fitnah bahwa Presiden Jokowi melakukan penghinaan terhadap alim ulama dan simbol-simbol Islam," ujar Ferry, di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Ia mengatakan, Fahri sebelumnya secara jelas menyatakan bahwa ada cara untuk menggulingkan presiden, yakni dengan parlemen jalanan dan parlemen ruangan.

Pernyataan itu, kata Ferry, memprovokasi masyarakat untuk bertindak makar.

"Seandainya yang demo itu melakukan parlemen jalanan ditambah lagi dengan pemaksaan kepada anggota DPR untuk melakukan melakukan sidang istimewa, nah kan sudah terjadi makarnya," kata Ferry. 

Ia menilai, apa yang dilakukan Presiden Jokowi dan pemerintahannya sudah maksimal.

Pelaporan ini dilakukannya berdasarkan inisiatif sendiri mewakili para relawan.

"Desakan kami agar Fahri diproses. Sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya daripada unsur-unsur makar itu sendiri," kata Ferry.

Pernyataan Fahri dianggap berbahaya bagi pemerintahan dan termasuk upaya percobaan penggulingan pemerintahan yang sah.

Sebagai pimpinan DPR, kata Ferry, seharusnya Fahri menunjukkan sikap untuk menjaga kesatuan bangsa.

"Bukan seenaknya orang keluarkan statement, hasut orang untuk menjatuhkan pemerintahan, ada batasannya," kata dia.

Fahri dilaporkan dengan Pasal 160 KUHP tentang Penghasutan dan Pasal 110 KUHP tentang Pemufakatan untuk Makar.

Kompas TV Polri Tindak Lanjuti Kasus Dugaan Makar Fahri Hamzah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com