JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional Yandri Susanto meminta agar tak ada pandangan yang menyamakan koalisi di tingkat nasional dengan daerah.
Menurut Yandri, penyamaan tersebut berpotensi memunculkan tafsir politik yang keliru.
Tafsir itu, ketika ada perbedaan koalisi di tingkat daerah, maka terjadi perpecahan di level pusat atau nasional.
"Padahal enggak ada perpecahan, aman. Sekali lagi, saya berulang-ulang menyampaikan kalau masalah persoalan Pilkada DKI tidak boleh ditarik ke persoalan koalisi nasional," kata Yandri, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo tak pernah menginstruksikan partai koalisi pendukung pemerintah untuk mengusung pasangan calon tertentu.
"Jadi jangan sampai gara-gara Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) sendiri, persoalan jadi ke mana-mana. Koalisi nasional jangan dikaitkan dengan pilkada. Ini bagian kecil saja, toh pilkada bukan hanya di DKI. Dan koalisi itu kan seperti pelangi," kata dia.
Sebelumnya, suhu politik yang memanas menjelang Pilkada DKI 2017 memunculkan spekulasi perpecahan di antara partai koalisi pendukung pemerintah. Partai-partai koalisi mengusung calon yang berbeda di Pilkada DKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.