Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ada Kelompok yang Terganggu dengan Kebijakan Pemerintahan Jokowi-JK"

Kompas.com - 16/11/2016, 06:53 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito menilai, saat ini jelas terlihat ada blok elite politik tertentu yang berusaha untuk memanfaatkan kasus dugaan penistaan agama untuk kepentingan kelompoknya.

Menurut Arie, blok elite politik tersebut berusaha untuk melemahkan kekuasaan Pemerintahan Jokowi-JK karena merasa terganggu dengan berbagai kebijakan, seperti pemberantasan korupsi dan pungutan liar.

"Ada ancaman sistematis dari kelompok yang sebelumnya diuntungkan saat pemerintahan otoriter. Mereka terganggu dengan upaya pemerintah saat ini dalam pemberantasan korupsi dan pungutan liar," ujar Arie dalam diskusi di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Arie menjelaskan, pasca-reformasi 1998, banyak kelompok yang memanfaatkan isu-isu sensitif di masyarakat untuk kepentingan politiknya.

Kelompok tersebut, kata Arie, berupaya menyulut konflik melalui politik identitas dan tidak segan untuk menjadikan agama sebagai komoditas politik.

Kelompok ini awalnya merasa nyaman pada masa Orde Baru, kemudian merasa terganggu dengan perubahan-perubahan yang dilakukan oleh pemerintahan pasca-reformasi.

"Tentunya kelompok itu tidak ingin terganggu dengan kebijakan pemerintah saat ini," tutur Arie.

"Mereka kelompok yang anti-demokrasi, merasa nyaman, kemudian terganggu dengan langkah Jokowi dengan memanfaatkan kerentanan di masyarakat. Isu-isu identitas digunakan di level elite, imbasnya juga akan ke masyarakat," ucapnya.

Namun, Arie tidak menjelaskan lebih detail mengenai siapa atau kelompok apa yang dimaksud.

Kompas TV Jokowi Safari ke Pasukan Elite TNI dan Polri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jamdatun Feri Wibisono Ditunjuk Jadi Wakil Jaksa Agung

Jamdatun Feri Wibisono Ditunjuk Jadi Wakil Jaksa Agung

Nasional
Sri Mulyani Mulai Mulai Hitung-hitung Anggaran Pemerintahan Prabowo

Sri Mulyani Mulai Mulai Hitung-hitung Anggaran Pemerintahan Prabowo

Nasional
Hapus 2 DPO Kasus 'Vina Cirebon', Polri Akui Tak Punya Bukti Kuat

Hapus 2 DPO Kasus "Vina Cirebon", Polri Akui Tak Punya Bukti Kuat

Nasional
Tak Hadiri Panggilan MKD, Bamsoet Sebut Undangan Diterima Mendadak

Tak Hadiri Panggilan MKD, Bamsoet Sebut Undangan Diterima Mendadak

Nasional
Proyeksi Sri Mulyani untuk Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II: Masih Terjaga seperti Kuartal I

Proyeksi Sri Mulyani untuk Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II: Masih Terjaga seperti Kuartal I

Nasional
Psikolog Forensik Sebut Ada Perbedaan Laporan Iptu Rudiana dengan Hasil Otopsi soal Kematian Vina dan Eky

Psikolog Forensik Sebut Ada Perbedaan Laporan Iptu Rudiana dengan Hasil Otopsi soal Kematian Vina dan Eky

Nasional
Usai Rapat dengan Jokowi, Gubernur BI Jamin Rupiah Akan Menguat

Usai Rapat dengan Jokowi, Gubernur BI Jamin Rupiah Akan Menguat

Nasional
Hasil Pertemuan Prabowo dengan Ketum Parpol KIM Tak Akan Dilaporkan ke Jokowi

Hasil Pertemuan Prabowo dengan Ketum Parpol KIM Tak Akan Dilaporkan ke Jokowi

Nasional
Dianugerahi Bintang Bhayangkara Utama, Prabowo: Terima Kasih Kapolri, Kehormatan bagi Saya

Dianugerahi Bintang Bhayangkara Utama, Prabowo: Terima Kasih Kapolri, Kehormatan bagi Saya

Nasional
PDI-P Lirik Susi Pudjiastuti Maju Pilkada Jabar, Airlangga: Bagus untuk Pandeglang

PDI-P Lirik Susi Pudjiastuti Maju Pilkada Jabar, Airlangga: Bagus untuk Pandeglang

Nasional
Jokowi Absen dalam Sidang Gugatan Bintang Empat Prabowo di PTUN

Jokowi Absen dalam Sidang Gugatan Bintang Empat Prabowo di PTUN

Nasional
Mendagri Minta Pj Kepala Daerah Mundur jika Ikut Pilkada atau Diberhentikan

Mendagri Minta Pj Kepala Daerah Mundur jika Ikut Pilkada atau Diberhentikan

Nasional
Imigrasi Berupaya Pulihkan Layanan Pakai 'Back Up' PDN Kominfo di Batam

Imigrasi Berupaya Pulihkan Layanan Pakai "Back Up" PDN Kominfo di Batam

Nasional
Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Nasional
Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com