Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munas Alim Ulama PPP Soroti Kompleksnya Penyelenggaraan Haji

Kompas.com - 15/11/2016, 09:10 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Musyawarah Nasional Alim Ulama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menghasilkan sejumlah rekomendasi. Salah satunya mengenai kompleksitas penyelenggaraan ibadah haji.

Penyelenggaraan ibadah haji saat ini memerlukan kerja sama dan koordinasi erat di antara jemaah haji Indonesia, Pemerintah Indonesia, Pemerintah Arab Saudi, dan penyelenggara swasta.

Munas Alim Ulama meminta agar pengelolaan dan penyelenggaraan ibadah haji tetap dilakukan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama.

"Munas Alim Ulama mendasarkan hal ini karena tiga hal," kata Wakil Ketua Umum PPP Tamam Achda melalui keterangan tertulis, Senin (14/11/2016).

Pertama, atas apresiasi atas diraihnya sejumlah penghargaan dari dunia Islam internasional yang merupakan wujud pengakuan kualitas penyelenggaraaa ibadah haji Indonesia.

Kedua, penyelenggaraan ibadah haji saat ini dianggap sudah cukup baik. Sedangkan ketiga, pemerintah sudah memiliki perangkat penyelenggaraan ibadah haji sampai tingkat kabupaten dan kota.

Munas Alim Ulama juga mendorong agar penyelenggaraan ibadah umroh dapat dilaksanakan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang memiliki izin resmi di bawah pengawasan Kementerian Agama.

Hal tersebut diperlukan mengingat lamanya antrean haji di Indonesia yang mengakibatkan besarnya jumlah umat Islam yang beralih kepada ibadah umroh.

"Tentunya dengan disertai penerapan aturan maupun sanksi yang tegas guna memberikan rasa nyaman dalam beribadah dan aman dalam bertransaksi bagi umat Islam pengguna jasa penyelenggaraan umroh," ujar Tamam.

Kompas TV 448 Jemaah Haji Dipulangkan dari Madinah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com