JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyesalkan kembali terjadinya penculikan dua nelayan warga negara Indonesia (WNI) di Perairan Sabah, Malaysia pada Sabtu (5/11/2016).
Menurut Ryamizard, peristiwa tersebut terjadi karena nelayan tersebut memilih tetap melaut ke daerah rawan penculikan, kendati Pemerintah Indonesia sudah mengingatkan agar menghindari kawasan tersebut.
"Itu orang enggak disiplin aja. Sudah beberapa kali ada kejadian kok masih saja enggak peka. Kemarin-kemarin sudah saya ingatkan, hati-hati.Kkalau di sana tempat penculikan ya jangan ke situ. Saya menyesalkan itu," ujar Ryamizard, saat ditemui di Pusdiklat Bahasa Kementerian Pertahanan, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2016) malam.
Ia mengatakan, pemerintah terus berupaya melindungi warga negaranya dari upaya-upaya penculikan.
(Baca: 2 WNI Diculik Perompak, Ini yang Dilakukan Malaysia agar Tak Terulang)
Ryamizard mengakui, pemerintah kesulitan untuk terus mengawasi setiap orang yang berada di wilayah perairan.
Dia berharap seluruh ABK WNI menahan diri untuk tidak melaut di wilayah rawan penculikan.
"Kalau di laut itu, mana kelihatan orang. Seharusnya masing-masing mawas diri, sudah beberapa kali kejadian, empat atau lima kali kejadian.Tugas kami memang menyelamatkan, satu anak bangsa pun harus diselamatkan, tapi bukan itu saja pekerjaan kami terus menerus, banyak kerjaan lain," kata Ryamizard.
Dua WNI yang diculik adalah nakhoda untuk dua kapal yang berbeda. Keduanya berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara.
(Baca: Menlu Retno Bertemu Menlu Malaysia, Bahas Penculikan di Perairan)
Mereka menakhodai Kapal SSK 00520 F dan SN 1154/4F.
Belum diketahui siapa yang menculik.
Atas kejadian ini, Pemerintah Indonesia mengimbau para anak buah kapal Indonesia di Sabah untuk tidak melaut sementara waktu.
Mereka baru diperbolehkan berlayar sampai situasi keamanan dianggap kondusif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.