Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periksa Ahok, Informasi Apa yang Akan Didalami Polri?

Kompas.com - 07/11/2016, 10:36 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dimintai keterangan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Ia beserta tim sukses dan kuasa hukumnya tiba pukul 08.15 WIB dan akan diperiksa terkait laporan dugaan penistaan agama.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal (Pol) Agus Rianto mengatakan, pemeriksaan hari ini merupakan kedua kalinya.

"Nah sekarang kami lakukan pemeriksaan sesuai undangan yang kami kirim. Tentunya kalau ditanya apa sih fokusnya, ya terkait dengan perkara yang sedang kami tangani," kata Agus saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (7/11/2016).

Namun, Agus tak bisa memberikan informasi secara detil terkait materi pemeriksaan karena merupakan bagian dari proses penyelidikan.

Ia mengatakan, pemeriksaan hari ini bertujuan untuk menggali informasi lebih lanjut dari Ahok sebagai terlapor.

Sebelumnya, selain mendengarkan keterangan dari Ahok, Polri juga telah mendengar keterangan saksi ahli agama dari pelapor yakni Rizieq Syihab.

"Total sudah ada 29 saksi termasuk Ahok yang diperiksa dalam perkara dugaan penistaan agama ini," kata Agus.

Sebelumnya Ahok dilaporkan ke Polri terkait pernyataannya yang diduga bermuatan penistaan agama.

Sebagian organisasi masyarakat (ormas) keagamaan pun memprotes Polri yang tak kunjung memproses laporan hukum terhadap Ahok pada 4 November lalu.

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ditemui pengunjuk rasa berjanji bahwa Polri akan menyelesaikan perkara ini dalam waktu dua minggu.

Kompas TV Kapolri Pastikan Akan Panggil Ahok Besok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com