Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua DPR: Pembatasan Kunjungan Luar Negeri Bikin Kinerja Legislasi Lebih Produktif

Kompas.com - 25/10/2016, 22:36 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto membantah bila pembatasan kunjungan luar negeri menghambat produktifitas penyusunan Rancangan Undang-undang (RUU).

Hal itu disampaikan Agus menanggapi Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) Firman Soebagyo yang menyatakan pembatasan kunjungan luar negeri justru membuat kinerja legislasi menurun.

Menurut Firman, dengan dibatasinya studi banding ke luar negeri, penyusunan RUU justru terhambat.

"Saya rasa dengan adanya pembatasan kunjungan luar negeri justru makin produktif kok. Hasil RUU yang diselesaikan di Prolegnas (program legislasi nasional) 2016 justru lebih banyak dari 2015 kan," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Saat ini DPR berhasil menyelesaikan tujuh RUU nonkumulatif, sedangkan di Prolegnas 2015 hanya satu.

Yang dimaksud nonkumulatif adalah bukan RUU yang hanya membutuhkan pengesahan. RUU ini juga tidak termasuk RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang rutin setiap tahun.

Agus mengatakan, justru dengan adanya pembatasan kunjungan luar negeri, anggota DPR bisa lebih fokus menggunakan waktunya untuk menyelesaikan RUU yang dibahas.

Hal itu kata Agus terbukti dari hari legislasi yang bertambah, dari yang sebelumnya hanya dialokasikan pada Rabu dan Kamis.

"Bisa dilihat juga kok sekarang undang-undang yang selesai jauh lebih banyak dari tahun lalu," lanjut Agus.

Sebelumnya Wakil Ketua Badan Legislasi DPR Firman Soebagyo mengklaim pembatasan kunjungan luar negeri dalam penyusunan Rancangan Undang-undang (RUU) yang diberlakukan Pimpinan DPR tak serta-merta meningkatkan produktivitas legislasi.

Baleg DPR: Kalau Studi Banding ke Luar Negeri, Kami Dapat Masukan, Pulang Langsung Eksekusi

"Jadi pembatasan kunjungan luar negeri saat menyusun RUU tak serta-merta meningkatkan produktivitas, karena dengan kunjungan luar negeri justru kami mendapat masukan penting dan saat pulang langsung bisa eksekusi," kata Firman, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/10/2016).

Ia mencontohkan, saat terlibat dalam penyusunan RUU Penjaminan, tim melakukan studi banding ke Korea Selatan, Jepang, dan Italia. 

Sepulang dari studi banding, Firman mengaku mendapatkan banyak masukan berharga sehingga penyusunan RUU ternyata justru berjalan cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com