Menurut Setya Novanto, Herawati Diah Wanita "Super"

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya wartawan senior Herawati Diah.

Herawati meninggal dunia pada usia 99 tahun, Jumat (30/9/2016), pukul 04.20 WIB, di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. 

"Saya mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya Ibu Herawati Diah, semoga Beliau khusnul khotimah dan mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya," kata Novanto melalui keterangan tertulis, Jumat (30/9/2016).

Novanto mengenang sosok Herawati sebagai sosok wanita "super" yang berhasil meraih gelar sarjana, kuliah, dan belajar di Amerika.

(Baca: Tokoh Pers Nasional Herawati Diah Meninggal Dunia)

Ilmu yang didapatkan Herawati kemudian diimpelementasikan seluruhnya untuk perjuangan rakyat Indonesia melalui jalur pers, mewartakan kondisi riil Indonesia, serta menggagas koran pro-Indonesia Merdeka.

Novanto menambahkan, saat itu Herawati menyadari bahwa untuk melawan Belanda tak melulu dibutuhkan pertempuran fisik namun juga media sebagai alat komunikasi.

Ia menilai, Herawati pantas dianugerahi Bintang Mahaputera, penghargaan yang diberikan Negara khusus warga sipil atas Jawa dan pengabdiannya kepada Bangsa Indonesia.

(Baca: Herawati Diah dan Kenangan Akan Sosoknya yang Energik)

"Saya mengajak kepada kita semua khususnya Insan pers untuk menjadikan Ibu Herawati sebagai suri tauladan yang baik. Apalagi sepanjang hidupnya Beliau sangat mencintai dunia pers, selalu berpesan agar kita harus menggunakan hati nurani dan mengedepankan kepentingan umum dalam pekerjaan apapun, termasuk wartawan," papar Novanto.