Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemani Anies Baswedan, Sandiaga Uno Serahkan LHKPN ke KPK

Kompas.com - 29/09/2016, 14:28 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan bakal calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ditemani Anies, Sandiaga menyerahkan dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terkait pencalonannya di Pikada DKI Jakarta 2017.

Sementara Anies mengaku sudah menyerahkan LHKPN setelah berhenti sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dua bulan lalu.

"Ini adalah salah satu dari ikhtiar kami untuk sama-sama membangun pemerintahan yang bersih. Pemeritahan yang tidak korup dan pemimpin yang akuntabel," kata Anies di gedung KPK, Jakarta, Kamis (29/8/2016).

(Baca: Saat Rumah Perubahan Ali Sadikin Jadi Tempat Penggodokan Tim Kampanye Anies-Sandiaga)

Anies menuturkan, upaya membangun pemerintahan yang bersih telah ia implementasikan sejak menjadi rektor Universitas Paramadina.

Paramadina, lanjut Anies, menjadikan mata kuliah anti korupsi sebagai mata kuliah wajib.

"Nah kami meneruskan ketika di Kemendikbud dan juga ke depan. Sandi dan saya komitmen untuk membuat Jakarta semakin bersih," ucap Anies.

Jika terpilih menjadi Gubernur Jakarta, Anies menyebutkan akan melanjutkan kebijakan Basuki Tjahaja Purnama yang dianggapnya baik. Salah satunya, termasuk menurunkan praktik anti-korupsi.

"Menurunkan praktik anti-korupsi, kami akan teruskan. Di sisi lain, kami juga akan bangun sistem yang lebih baik," ujar Anies.

Kompas TV Roemah Joeang Jadi Pusat Kegiatan Anies-Sandi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com