Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Dialog Lintas Agama, Din Syamsuddin Serukan Pesan Damai dari Islam

Kompas.com - 25/09/2016, 16:37 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin berpidato mewakili delegasi Islam pada Dialogue on Religion and Culture, di Assisi, Italia, Selasa (20/9/2016) silam.

Di acara yang diprakarsai Komunitas Santa Egido itu hadir pula Paus Fransiscus. Dalam pidatonya, Din menyampaikan Islam merupakan agama perdamaian dan misi kerasulan Nabi Muhammad SAW adalah menyebarkan perdamaian serta kasih sayang.

Oleh karena itu, ia berpendapat umat berbagai agama harus bersatu menanggulangi peradaban dunia yang kini semakin terancam akibat terjadinya kekerasan di beberapa negara.

"Ini adalah tanggung jawab keagamaan yang sejatinya adalah untuk umat manusia dan kemanusiaan," ucap Din dalam pidatonya.

Din juga menegaskan bahwa ajaran kekerasan tidak memiliki akar dalam agama manapun termasuk Islam.

"Maka umat berbagai agama harus meniadakan segala bentuk kekerasan. Baik kekerasan fisik, kekerasan verbal seperti sikap fobia terhadap pihak lain, kekerasan modal, maupun kekerasan negara," kata Din.

Di akhir sambutannya, Din sembari mengutip salah satu ayat Al Quran yang mengajak umat berbagai agama untuk menjadi pelopor perdamaian di dunia.

"Mari berpegang teguh kepada landasan tunggal yang sama yakni dengan mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa dan bekerjasama untuk kemaslahatan dunia," tutur Din.

Pidato Din Syamsuddin mendapat sambutan positif dari banyak pihak, termasuk dari Paus Fransiscus yg di akhir acara menyampaikan terima kasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com