Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Keputusan SBY, Anggota Dewan Pembina Demokrat Dukung Ahok-Djarot

Kompas.com - 24/09/2016, 11:47 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman menyatakan dukungannya pada pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat dalam Pilkada DKI 2017.

Sikap Hayono tersebut berbeda dengan keputusan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Silviana Murni.

"Sejak awal saya sudah mendukung Ahok karena saya melihat bahwa sebagai petahana, Ahok-Djarot memiliki prestasi sangat baik. Padahal secara efektif baru menduduki posisi gubernur dan wakil gubernur kurang dari dua tahun," ujar Hayono di Posko Muda Mudi Ahok, Jakarta, Sabtu (24/9/2016).

Menurut Hayono, Ahok-Djarot merupakan pasangan harmonis yang mencalonkan diri kembali bukan untuk memperebutkan kekuasaan. Ia menganggap Ahok-Djarot ingin terus berprestasi dan melayani masyarakat Jakarta.

"Saya melihat keduanya selama ini fokus bagaimana bisa berprestasi dan memberikan yang terbaik untuk warga Jakarta," tambah Hayono.

(baca: Tetap Dukung Ahok, Ruhut Siap Dipecat Demokrat)

Oleh sebab itu, dirinya merasa optimistis prestasi Ahok-Djarot bisa lebih gemilang jika diberi kesempatan satu periode tambahan memimpin Jakarta.

"Beliau mesti diperpanjang menuntaskan tugasnya sampai selesai. Kalau perlu dipilih kembali di 2017," kata Hayono.

Selain Hayono, politisi Demokrat Ruhut Sitompul sudah lebih dulu mengaku mendukung Ahok. Ia mengaku siap dipecat atas sikap bersebrangan itu.

(baca: Ruhut: Agus Yudhoyono Bukan Kader Demokrat, Aku Tetap Dukung Ahok)

"Aku mendukung kalau Demokrat mengusung kadernya sendiri. Agus bukan kader Partai Demokrat, Agus kader TNI," kata Ruhut saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/9/2016).

Ruhut pun mengaku sedih. Ia memandang, Agus yang memilki masa depan cerah di TNI justru dipaksa terjun ke dunia politik. Ia menilai, karier Agus akan habis apabila ia kalah di DKI Jakarta.

"Aku enggak kebayang kalau Agus kalah, dibunuh kariernya oleh partai yang aku banggakan," ucap Ruhut.

Kompas TV Prabowo Subianto Singgung Soal Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com