Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Jenderal Bintang Empat Sekaligus Kepala BIN, Budi Gunawan Jangan Merasa Lebih Hebat dari Kapolri

Kompas.com - 11/09/2016, 12:35 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan bahwa jabatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sebenarnya tidak harus diisi oleh pejabat kepolisian berpangkat jenderal.

Terkait dengan kenaikan pangkat Jenderal kepada Budi Gunawan sebagai Kepala BIN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bambang berharap hal itu tidak menjadikan BIN merasa lebih tinggi daripada lembaga lainnya, termasuk Polri.

"Kepala BIN-nya kan jenderal, tetapi tidak kemudian menjadi hegemoni atau membawahi misalnya Polri. Jangan sampai karena diangkat bintang empat kemudian lembaga itu di atas daripada Kapolri, itu jangan sampai terjadi," ujar Bambang saat dihubungi, Minggu (11/9/2016).

(Baca: Bintang Empat di Pundak Budi Gunawan Memicu Matahari Kembar di Polri?)

Bambang mengatakan, kedudukan BIN dengan lembaga lain sejajar, meskipun dalam tugasnya BIN berperan sebagai koordinator dari divisi intelijen yang ada di bawah lembaga-lembaga lainnya.

"Karena BIN itu kan lembaga sendiri. BIN harus mengkoordinasikan intelijen-intelijen saja lho ya. Kan di polisi ada intelijen, kejaksaan ada intelijen, TNI juga ada intelijen, kepala BIN harus mampu mengkoordinasikan dari bagian bagian tadi, termasuk bea cukai, kemendagri, imigrasi, itu semua harus dikoordinasikan," kata dia.

Maka dari itu, kata Bambang, Budi Gunawan sebagai kepala BIN yang baru harus bisa menjalin komunikasi yang baik dengan lembaga dan institusi lainnya. Dalam memgemban tugas, tambah Bambang, pengabdian BIN dipersembahkan untuk bangsa dan negara.

(Baca: Kata Budi Gunawan soal Kedekatannya dengan Megawati)

"Bukan untuk rezim atau partai," kata dia.

Sebelumnya, presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Budi Gunawan sebagai kepala BIN menggantikan Sutiyoso. Bersamaan hal itu, Jokowi juga menaikkan jabatan Budi Gunawan dari Komisaris Jenderal Polisi menjadi Jenderal Polisi.

Kompas TV JK Sebut Komjen Budi Mampu Pahami Situasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com