Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo Harap Bos Alibaba Bisa "Menjual" Indonesia

Kompas.com - 09/09/2016, 15:05 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meyakini ditunjuknya bos Alibaba Jack Ma sebagai penasihat e-commerce Indonesia akan berdampak positif bagi industri di tanah air.

Dengan jaringan internasionalnya yang luas, Jack Ma diharapkan mampu membantu pemasaran produk Indonesa hingga ke berbagai negara melalui e-commerce.

"Kalau Jack Ma mengatakan, 'oh di Indonesia ini ada barang yang bagus. Ada sistem yang bagus, e-commerce yang bagus'. Bayangkan, dunia itu melihat Indonesia sebagai apa," kata Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/9/2016).

"Ini jangan ditulis secara leterek ya, tapi saya pinjam mulutnya Jack Ma untuk 'menjual' Indonesia, menjual produk UKM Indonesia," tambah Rudiantara.

(baca: Bos Alibaba Jadi Penasihat "E-commerce" Indonesia)

Nantinya, lanjut Rudi, UKM yang ada di Indonesia bisa tetap menjual produknya secara online melalui perusahaan e-commerce lokal seperti Bukalapak atau Tokopedia.

Namun, jika produk itu juga diminati oleh dunia internasional, maka perusahaan e-commerce lokal bisa lebih mudah menjalin kerja sama dengan perusahaan e-commerce lain dari berbagai negara.

"Mereka yang akan jadi jembatan ke pasar internasional, pasar China, kemudian di global ada Ali Express," ucap dia.

Rudiantara menambahkan, kedepannya pemerintah akan mencari praktisi dan ahli e-commerce dari berbagai negara lain untuk diangkat sebagai penasihat.

(baca: Jadi Penasihat "E-Commerce" Indonesia, Bos Alibaba Jack Ma Tak Digaji)

Namun, ia menegaskan bahwa tidak mudah untuk mengajak para praktisi e-commerce dunia membantu Indonesia. Apalagi, mereka tidak mendapatkan gaji dari negara.

"Jadi kan saya harus jualan juga ke yang bersangkutan. Enggak bisa 'oh kamu jadi penasihat ya'. Enggak bisa gitu. Dia kan punya nama besar, benefitnya apa kan meraka juga lihat begitu," ucap dia.

Jack Ma sebelumnya menanggapi positif ajakan menjadi penasihat e-commerce Indonesia. Kesediaan Ma menjadi salah satu penasihat pembangunan petajalan e-commerce Indonesia diumumkan melalui kicauan di akun Twitter resmi Alibaba Group.

Dalam kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke markas Alibaba hari ini (2 September 2016), Ma menerima tawaran untuk menjadi penasihat ekonomi pemerintah Indonesia,” kicau akun tersebut.

(baca: Kunjungi Markas Alibaba Group di China, Jokowi Disambut Jack Ma)

Roadmap e-commerce Indonesia diumumkan sejak awal 2016 lalu. Di dalamnya memuat tujuh poin mengenai upaya pengembangan ekonomi digital, yaitu persoalan logistik, pendanaan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, pajak, pendidikan dan keamanan cyber. Baca: Rilis "Roadmap E-commerce".

Selanjutnya, pemerintah bekerja sama dengan berbadai pihak untuk membentuk sebuah Steering Committee. Nantinya, Steering Committee inilah yang akan membangun roadmap tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com