Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Anak Korban Paedofil Dunia Maya Jalani Pemulihan di RSPA Bambu Apus

Kompas.com - 05/09/2016, 14:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini terdapat tujuh anak dan remaja korban perdagangan manusia dan eksploitasi seksual yang menjalani rehabilitasi psikososial di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Bambu Apus, Jakarta Timur.

"Mereka menjalani assessment dalam proses pemulihan psikososial untuk mengingat kembali masa kecil dan masa-masa indah dalam hidupnya," kata Khofifah melalui siaran pers diterima di Jakarta, Senin (5/9/2016).

Khofifah mengatakan ketujuh anak itu menjalani konseling dan pemulihan, peta jalan siklus hidup untuk mengingat kembali masa kecil dengan kenangan indah dan kenangan tidak baik serta mengingat bagaimana rumah mereka.

(Baca: Korban Paedofil lewat Dunia Maya Bertambah Jadi 148 Orang)

Menurut Khofifah, RSPA Bambu Apus dipilih sebagai tempat penanganan anak-anak korban perdagangan manusia dan eksploitasi seksual karena merupakan RSPA dengan fasilitas yang lengkap.

"Di Indonesia ada 18 RPSA. Namun, RPSA Bambu Apus itu yang paling lengkap fasilitasnya didukung dengan tenaga konselor, psikolog dan pekerja sosial," kata dia.

Dengan fasilitas yang lengkap didukung ruangan dan bangunan yang memadai, aman dan nyaman itu, anak-anak dan remaja yang menjadi korban perdagangan manusia dan eksploitasi seksual dikirim ke RPSA Bambu Apus.

(Baca: Ribuan Kondom Ditemukan di Rumah Indekos Pelaku Prostitusi Anak untuk Gay)

Menurut Khofifah, anak-anak dan remaja yang ditangani di RPSA Bambu Apus bukan hanya dari sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi saja, tetapi juga dari daerah-daerah lain.

Sebelumnya, polisi berhasil membongkar praktik prostitusi sesama jenis yang mengeksploitasi anak-anak di bawah umur melalui Facebook. Saat ini, sudah ada 148 orang korban yang diketahui. Sementara polisi sudah menetapkan tiga orang tersangka.

Kompas TV Polisi Ciduk 3 Tersangka Prostitusi Gay Online
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com