Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Akui "Tax Amnesty" Masih Bermasalah

Kompas.com - 31/08/2016, 18:11 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Uang tebusan yang telah diterima negara dari program pengampunan pajak atau tax amnesty, masih jauh dari target yang ditentukan.

Hingga 31 Agustus 2016, tercatat baru Rp 3,1 triliun uang yang masuk dari target Rp 165 triliun.

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberikan kuliah umum di hadapan peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) Lemhanas di Istana Wapres, Selasa (30/8/2016), mengaku ada persoalan dalam penerapan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak.

(Baca: UU "Tax Amnesty" Digugat Uji Materi, Wapres Serahkan kepada MK)

Namun saat itu Kalla tak merinci persoalan yang dia sebut.

Baru ketika usai menghadiri ICT Summit di JaIan Expo Kemayoran, Rabu (31/8/2016), Kalla menjelaskan alasan belum maksimalnya penerimaan pajak yang berasal dari tax amnesty.

“Sosialisasi yang tentu harus lebih jelas,” ungkap Kalla.

Kalla menilai, para pengusaha seharusnya dapat memanfaatkan semaksimal mungkin program tax amnesty.

Sebab, melalui program ini, pemerintah memberikan ampunan kepada para pengusaha yang masih memiliki utang pajak kepada negara.

“Jadi ini pengampunan dosa ini. Tentu, kalau tidak dipakai ya silakan, tapi akibatnya belakangan,” ujarnya.

Realisasi tax amnesty selama beberapa waktu terakhir terus mendapat sorotan.

(Baca: PP Muhammadiyah Minta Jokowi Tunda Penerapan UU Tax Amnesty)

Bahkan, Pengurus Pusat Muhammadiyah berencana mengajukan judicial review terhadap UU tersebut.

Pasalnya, PP Muhammadiyah melihat penerapan UU itu menyulitkan para pelaku usaha kecil menengah.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu tak masalah jika Muhammadiyah berencana mengajukan judicial review ke MK. Ia memastikan, pemerintah akan menyerahkan sepenuhnya keputusan judicial review itu ke MK.

Kompas TV Pencapaian "Tax Amnesty" Masih Sangat Rendah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com