Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Terbatas, Kemendagri Diminta Libatkan Pemda untuk Rekam Data E-KTP

Kompas.com - 23/08/2016, 14:16 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah menargetkan perekaman data 22 juta penduduk melalui e-KTP hingga akhir September 2016 mengundang polemik. Pasalnya, anggaran 2016 untuk penyediaan blanko e-KTP hanya tersisa 4,5 juta dari target rekam data 22 juta penduduk hingga 30 September 2016.

Atas dasar tersebut, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Riza Patria menyarankan pemerintah, khususnya Kementerian Dalam Negeri untuk melibatkan pemerintah daerah (Pemda) dalam melakukan pengadaan blanko e-KTP.

"Kita tahu APBN sangat terbatas. Maka ke depan apabila pemerintah pusat tidak bisa membiayai, dapat melibatkan Pemda melalui anggaran APBD," ujar Riza di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Riza menjelaskan saat ini beberapa Pemda sudah menganggarkan keperluan perekaman data kependudukan melalui e-KTP. Hal ini dapat menjadi peluang bagi pemerintah pusat untuk mengatasi keterbatasan dalam proses perekaman data kependudukan melalui e-KTP.

(Baca: Tanpa E-KTP Terancam Tak Dapat Layanan Publik, Warga Diminta Segera "Input" Data)

"Tahun ini beberapa daerah juga sudah mulai menganggarkan keperluan-keperluan terkait e-KTP, seperti printer, tinta, dan blanko," ucap Riza.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sebelumnya meminta pemerintah daerah (Pemda) pro-aktif dalam melakukan perekaman data kependudukan melalui e-KTP. Hal ini dilakukan agar pendistribusian blanko e-KTP efektif ke berbagai daerah di Indonesia.

Tjahjo menjelaskan untuk mengefektifkan distribusi, blanko tersebut hanya akan diberikan kepada daerah yang pro-aktif mengadakan perekaman data kependudukan melalui e-KTP secara berkala.

(Baca: Tak Ada Sanksi jika Warga Terlambat Buat E-KTP Setelah Akhir September 2016)

"Penyediaan blanko saya kira cukup. Hanya blanko tidak kita sebar. Tapi kalau daerah itu pro-aktif, kurang kita drop," ujar Tjahjo seusai acara peluncuran Hari Nusantara 2016 di gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (22/8/2016).

Adapun untuk antisipasi jika terjadi kekurangan blanko e-KTP, Tjahjo menjelaskan dalam tahun anggaran baru nanti Kemendagri akan mengajukan adanya blanko di setiap kecamatan di seluruh Indonesia.

"Tahun depan dalam anggaran yang baru kalau memang perekonomiannya baik, kami akan mengajukan anggaran untuk Departemen Keuangan dan Bappenas agar tiap kecamatan di seluruh Indonesia sudah punya blanko untuk membuat E-KTP," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com