Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Kemhan: Oknum TNI Tersangka Uang Palsu Miliki Banyak Jaringan

Kompas.com - 23/08/2016, 13:10 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo mengungkapkan bahwa anggota TNI berinisial AL tersangka kasus pemalsuan uang memiliki jaringan yang cukup besar.

Menurut Widodo, saat ini pihak Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Pom-AD) sedang melakukan investigasi terkait jaringan tersebut.

"Sekarang sedang proses investigasi untuk mencari tahu jaringannya. Dia tidak kerja sendiri ada banyak jaringannya," ujar Widodo saat ditemui di silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (23/8/2016).

Selain itu, menurut Widodo, Pom-AD masih melakukan proses penyidikan terhadap AL. AL disebut bertugas di Kementerian Pertahanan dan tidak berdinas di lingkungan TNI AD.

"Yang bersangkutan sudah diserahkan ke penyidik Pom-AD. Sekarang sedang proses penyidikan," ucap Widodo.

Dia pun menuturkan, Kementerian Pertahanan akan tetap bertindak tegas terhadap jajarannya yang terbukti melakukan tindak pidana.

Terkait sanksi, dia mengatakan akan menghormati apapun yang menjadi putusan dari Pom-AD.

"Kami akan tetap tindak tegas nanti," kata Widodo.

Sebelumnya, Badan Reserse Kriminal Polri menangkap seorang anggota TNI bernama AL dan seorang lain yang berstatus karyawan swasta bernama M di halaman parkir Rumah Sakit UKI Cawang, Jakarta Timur, Selasa (7/6/2016).

(Baca: Anggota TNI Berinisal AL Ditangkap Saat Bawa Uang Palsu Rp 300 Juta)

Dari keduanya, polisi menyita 3.000 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000.

(Baca juga: Ini Kronologi Penangkapan Anggota TNI yang Edarkan Uang Palsu)

Kompas TV Oknum TNI Terlibat Sindikat Uang Palsu 1,5 M
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com