JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo mengungkapkan bahwa anggota TNI berinisial AL tersangka kasus pemalsuan uang memiliki jaringan yang cukup besar.
Menurut Widodo, saat ini pihak Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Pom-AD) sedang melakukan investigasi terkait jaringan tersebut.
"Sekarang sedang proses investigasi untuk mencari tahu jaringannya. Dia tidak kerja sendiri ada banyak jaringannya," ujar Widodo saat ditemui di silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (23/8/2016).
Selain itu, menurut Widodo, Pom-AD masih melakukan proses penyidikan terhadap AL. AL disebut bertugas di Kementerian Pertahanan dan tidak berdinas di lingkungan TNI AD.
"Yang bersangkutan sudah diserahkan ke penyidik Pom-AD. Sekarang sedang proses penyidikan," ucap Widodo.
Dia pun menuturkan, Kementerian Pertahanan akan tetap bertindak tegas terhadap jajarannya yang terbukti melakukan tindak pidana.
Terkait sanksi, dia mengatakan akan menghormati apapun yang menjadi putusan dari Pom-AD.
"Kami akan tetap tindak tegas nanti," kata Widodo.
Sebelumnya, Badan Reserse Kriminal Polri menangkap seorang anggota TNI bernama AL dan seorang lain yang berstatus karyawan swasta bernama M di halaman parkir Rumah Sakit UKI Cawang, Jakarta Timur, Selasa (7/6/2016).
(Baca: Anggota TNI Berinisal AL Ditangkap Saat Bawa Uang Palsu Rp 300 Juta)
Dari keduanya, polisi menyita 3.000 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000.
(Baca juga: Ini Kronologi Penangkapan Anggota TNI yang Edarkan Uang Palsu)