JAKARTA, KOMPAS.com - Tim independen bentukan Polri akan menyambangi Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan untuk menelusuri kebenaran kesaksian Freddy Budiman yang diutarakan Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar.
Lapas Nusakambangan merupakan lokasi terjadinya percakapan antara Freddy dan Haris.
"Kalau di sana kan ada tempat, ruangan yang dimanfaatkan untuk percakapan ini. Ada pihak orang lain, dari pihak lapas," ujar Inspektur Pengawasan Umum Polri sekaligus Ketua tim independen, Komisaris Jenderal Pol Dwi Priyatno di gedung PTIK, Jakarta, Kamis (11/8/2016).
Tim juga akan meminta keterangan para terpidana yang ikut menyaksikan percakapan antara Freddy dan Haris. Salah satunya yaitu mantan Kepala Lapas Nusakambangan Liberty Sitinjak. Ada pula terpidana lain yang sempat bertemu dengan Haris pada tahun 2014, yaitu John Kei.
(Baca: Mantan Kalapas Nusakambangan Akui Pernah Ditawari Uang oleh Freddy Budiman)
"Itu kita ambil keterangannya juga. Kami akan cari tahu sejauh mana pemahaman Sitinjak dalam pertemuan itu," kata Dwi.
Rencananya, tim akan ke Nusakambangan awal pekan depan. Hari ini, tim independen menyambangi adik Freddy Budiman, Latief alias Johny Suhendar di Lapas Salemba.
Dwi mengatakan, Latief diduga mengetahui informasi terkait apa yang diutarakan Freddy soal keterlibatan oknum polisi dalam peredaran narkoba.
"Kami nanya ingin buktikan terjadi pertemuan Freddy dengan Haris, kami lakukan upaya pencarian faktanya," kata dia.
(Baca: Ada Petugas BNN Protes Kamera CCTV Dipasang di Sel Freddy Budiman)
Salah satu anggota tim independen, Hendardi, menyatakan, permintaan keterangan mantan Kalapas Nusakambangan hingga terpidana yang menghuni sel Nusakambangan diperlukan untuk mendukung keterangan dari Haris.
Dalam penuturannya, Haris mengatakan bahwa pertemuannya dengan Freddy juga diketahui sejumlah tahanan di sana.
"Kami akan lakukan pengecekan kembali apakah ada yang terlewat dari Haris. Bisa saja ada yang dengar uang sekian miliar dikirim ke pejabat ini," kata Hendardi.