Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Jadi Sasaran Sindikat Internasional Selundupkan Narkoba ke Indonesia, Ini Modusnya...

Kompas.com - 11/08/2016, 15:04 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri menjadi sasaran empuk sindikat narkoba tingkat internasional. Mereka memperdaya TKI dengan menitipkan narkoba untuk masuk ke Indonesia.

Konsul Kepolisian KJRI Hong Kong Kompol Danur Lientara mengungkapkan sejumlah modusnya. Biasanya, para anggota sindikat menargetkan para buruh migran yang telah habis masa izin tinggalnya, yang tidak bisa lagi memiliki pekerjaan legal, dan sedang membutuhkan uang.

"Mereka mengajak berkenalan di media sosial, berkenalan dan pacaran jarak jauh, dan setelah semakin dekat dititipi narkoba. Modus ini biasanya dilakukan sindikat dari Afrika dan Amerika Latin," tutur Danur kepada Antara di Beijing, Kamis (11/8/2016).

(Baca: Pemerintah Kirim Psikolog untuk TKW Rita yang Dihukum Gantung di Malaysia)

Modus kedua, para anggota sindikat tersebut mendekati langsung, berteman dan menjadikan sebagai kekasih untuk kemudian menjadi kurir barang haram tersebut. Apalagi sebagian pekerja Indonesia juga berteman dengan warga Pakistan yang merupakan salah satu negara segi tiga emas sindikat narkoba.

"Modus lainnya membujuk buruh migran Indonesia (BMI) yang sudah akan pulang ke Tanah Air, agar mau dititipkan barang ke Indonesia. Terkait itu, kami tidak henti-hentinya mengingatkan dan meminta para BMI untuk berhati-hati dan waspada kepada siapa pun yang berniat menitipkan barang atau bungkusan tertentu ke suatu tempat atau bahkan ke Indonesia," kata Danur menekankan.

Ia menambahkan saat ini terdapat 36 WNI yang ditahan di Hong Kong karena terlibat kasus narkoba.

Sementara berdasar data Biro Narkotika Kepolisian Hong Kong tindak kejahatan narkoba pada enam bulan pertama 2016 di wilayah tersebut tercatat 871 kasus atau lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 956 kasus.

(Baca: RI Masih Tunggu Hasil Permohonan Banding Vonis Mati TKW Rita)

Danur mengemukakan Hong Kong yang merupakan kota penghubung terbesar di Asia juga menjadi tempat yang potensial untuk persinggahan narkoba oleh para sindikat internasional.

Hong Kong menjadi tempat persinggahan bagi para sindikat untuk mengedarkan narkoba dari dan ke China daratan atau ke negara lain, terlebih Hong Kong berbatasan langsung dengan Provinsi Guangdong dan Yunnan yang merupakan daerah produsen prekursor dan bahan kimia pembuat narkoba.

Berdasar catatan Komisi Nasional Pengendalian Narkotika China (NNCC) yang diterima hampir 13,7 ton methamphetamine kristal diproduksi di China pada 2014 dan sekitar 75 persen diproduksi di Provinsi Guangdong dan sekitar enam persen dari Sichuan.

Selain diedarkan di dalam negeri, produksi methamphetamine kristal juga djjual di luar negeri antara lain Indonesia.

(Baca: Istana Berharap Malaysia Tunda Eksekusi Mati Rita)

Untuk jenis ketamine, Tiongkok telah mengungkap 105 produksi ketamine dengan jumlah 11,2 ton di mana, 70 persen diproduksi di Guangdong dan 10 persen dari Guangxi.

Tak hanya itu, di China juga berkembang industri rumah yang memproduksi heroin serta jenis obat terlarang lainnya. China mengklaim negara tersebut juga telah berada dalam kondisi darurat narkoba.

Sementara pada 2015 otoritas setempat berhasil menyita sekitar 79 ton beragam jenis narkoba, khususnya kristal dan ketamine, yang merupakan produksi dalam negeri.

"Selain untuk konsumsi dalam negeri, juga diedarkan ke luar negeri untuk racikan bahan obat-obatan terlarang tersebut," demikian laporan NNCC menyebutkan.

Kompas TV Rumah Vonis Mati Rita Tampak Sepi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com