Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, 16 Praja IPDN Dipecat

Kompas.com - 08/08/2016, 15:22 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JATINANGOR, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, tak semua praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri sanggup menjalani pelatihan kedisiplinan.

Bahkan untuk tahun ini, Tjahjo mengungkap, IPDN telah memulangkan 16 praja karena tak disiplin.

"Mohon maaf, tahun ini yang kami terpaksa antar pulang ke orangtuanya ada 16 orang. Kenapa itu terjadi? Karena tidak mampu melaksanakan disiplin kepamongprajaan dengan baik," ujar Tjahjo di kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Senin (8/8/2016).

Salah seorang yang dipulangkan, kata Tjahjo, terlibat kasus kekerasan. Menurut dia, kedisiplinan yang diajarkan di IPDN bukan berarti memperbolehkan tindak kekeradan terjadi di lingkungan kampus.

(Baca: Senin Pagi, Presiden Jokowi Kukuhkan 1.921 Calon Pamong Praja IPDN)

"Dugaan kekerasan, ya salah satunya yang kami pulangkan tadi," kata Tjahjo. Tjahjo mengatakan, kedisiplinan murid ajar IPDN ditanamkan bahkan sejak proses rekrutmen.

IPDN kini menerapkan sistem online untuk seleksi masuk. Tjahjo berani menjamin bahwa dalam proses tersebut, sama sekali tidak ditemukan praktik korupsi, kolusi, nepotisme.

"Mulai dari psikotes, ada tes kejujuran dari KPK. Ada tes kesaptamaan dari TNI, kemudian dia mengikuti revolusi mental. d Diharapkan selesainya, dia siap ditugaskan diseluruh pelosok indonesia tanpa terkecuali," kata Tjahjo.

Siang tadi, Presiden Joko Widodo mengukuhkan 1.921 pamong oraja muda yang terdiri dari lulusan program Diploma IV dan Strata 1.

Pamong praja muda IPDN itu sebelumnya telah diwisuda bersama lulusan Strata 2, lulusan Program Profesi Kepamongprajaan, serta Program Doktor Ilmu Pemerintahan di IPDN pada Minggu (7/8/2016).

Jokowi membebankan harapan bagi lulusan pamong praja muda IPDN agar melakukan reformasi di tempatnya masing-masing.

(Baca: Jokowi Harap Pamong Praja Muda IPDN Jadi Pelopor Reformasi Birokrasi)

"Saudara akan menjadi ujung tombak negara untuk memberikan pelayanan publik cepat, responsif dan berkualitas sehingga negara selalu hadir di tengah rakyat," ujar Jokowi dalam pidatonya di Kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat.

Jokowi menekankan para pamong praja muda untuk terus memegang teguh prinsip revolusi mental dalam melayani masyarakat.

Berbekal revolusi mental, maka aparatur sipil negara bisa optimistis dan berani melakukan terobosan di tempatnya bekerja.

Jokowi meyakini, pamong praja muda yang kelak menjadi aparatur sipil itu mampu mengemban tugas negara dengan baik asalkan mau memperbaiki diri dan menginisiasi perubahan mulai dari tempat masing-masing.

"Kuncinya, harus berani melakukan perombakan, berinovasi, dan kreatif. Tidak berorientasi pada prosedur tapi mengedepankan hasil dan karya nyata," kata Jokowi.

Kompas TV Jokowi Minta Aparat Tidak Anti Kritik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com