Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal "Reshuffle", Ketua DPR Minta Publik Tak Terlalu Soroti Figur Menteri

Kompas.com - 28/07/2016, 13:18 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Ade Komarudin meminta publik agar tak terlalu terpaku dengan sosok atau figur menteri.

Hal tersebut menanggapi sejumlah komentar terhadap menteri-menteri baru, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sri yang sebelumya menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia itu ditarik masuk ke Kabinet Kerja dan telah dilantik Presiden Joko Widodo kemarin, Rabu (27/7/2016).

Figur Sri Mulyani, sempat disorot karena mendapatkan tekanan politik akibat skandal Bank Century 2010 silam.

"Ini bukan masalah figur, (tapi) penyelesaian ekonomi. Penyelesaian masalah ekonomi ini soal siatem," ujar Ade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/7/2016).

"Kita harus percaya bahwa dengan sistem yang baik pastinya akan mendapatkan kerja yang lebih baik," kata dia.

Ia menekankan, yang terpenting adalah perombakan kabinet yang dilakukan Jokowi mendapat reaksi positif dari pasar.

Pria yang akrab disapa Akom itu berharap, ke depannya koordinasi antar kementerian dapat terjalin lebih baik. Kementerian dan lembaga pun diminta untuk menanggalkan egosektoral masing-masing.

"Kalau bisa segala sesuatu sebelum di rapat kabinet, rakor kementerian koordinator harus dilakukan dulu agar antarmenteri bisa saling menopang sesuai sektor," tutur Politisi Partai Golkar itu.

Presiden Joko Widodo mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle jilid II di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta (27/7/2016).

Sri Mulyani menempati posisi Menteri Keuangan yang sebelumnya diisi Bambang Brodjonegoro. (Baca: Ini Alasan Presiden Tunjuk Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan)

Adapun Bambang pada reshuffle kabinet jilid II digeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

Kompas TV Menanti Kiprah Menteri Baru Kabinet Kerja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com