JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafiz menilai kemunculan partai baru tak perlu dipersoalkan jika memenuhi syarat administrasi yang lengkap dan visi misi yang jelas.
Hanya, dia menyarankan agar partai tersebut memulai debut kepartaian dari tingkat daerah terlebih dahulu.
"Hal itu berfungsi untuk memperlihatkan kesungguhan dan kerja nyata mereka di mata rakyat, nanti kalau sudah sukses di kota atau kabupaten, silakan maju ke tingkat provinsi, begitu seterusnya hingga ke tingkat nasional," ujar Masykur dalam sebuah diskusi di Bilangan Jakarta Selatan, Minggu (24/7/2016).
Menurut Masykur, hal itu semestinya dijadikan tradisi oleh partai yang hendak mendaftarkan diri untuk berkontestasi di Pemilu 2019. Bahkan Masykur menilai semestinya itu menjadi aturan di Undang-undang (UU) Pemilu.
Sebabnya hingga saat ini partai baru cenderung memulai debut kepartaian di level nasional. Hal tersebut mengakibatkan munculnya stigma seolah partai baru hanya bisa dibentuk pemodal besar.
"Kalau dari daerah kan beda, sangat terlihat kinerja partai baru yang bersangkutan, dan stigma yang muncul tentang mendirikan partai pun tidak negatif, artinya tanpa perlu uang yang terlalu besar sebuah partai bisa dibentuk dan memulai kerja publiknya dari tingkat daerah," papar Masykur.
"Dalam politik, itu namanya teori bubur panas, seperti orang makan bubur panas, pasti mulainya dari pinggir dulu, tidak langsung dari tengah," lanjut dia.