JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, berdasarkan hasil tes deoxyribonucleic acid (DNA), salah satu jenazah yang tewas dalam baku tembak dengan tim gabungan di Poso dipastikan adalah pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah.
"Sudah (keluar hasil tes), sudah positif," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Setelah ini, jenazah Santoso akan diserahkan ke pihak keluarga. Tito menyerahkan sepenuhnya ke Polda Sulawesi Tengah yang menanganinya secara langsung.
(Baca: Perburuan Senyap Tim Alfa 29)
Ia meminta agar pengamanan di sekitar lokasi pemakaman diperketat agar tidak terjadi hal yang dapat mengganggu keamanan masyarakat.
"Prinsipnya adalah agar pada waktu pemakaman jangan sampai menimbulkan kegaduhan dan aksi heroik. Karena kami lihat ada potensi kerawanan," kata Tito.
Saat ini, masih ada dua orang kepercayaan Santoso yang dianggap bisa mengambil alih kendali kelompok tersebut. Mereka adalah Basri dan Ali Kalora.
(Baca: Pemerintah Pertimbangkan Ampuni 19 Anggota Santoso jika Mau Serahkan Diri)
Tito menegaskan bahwa tewasnya Santoso tak akan melemahkan kewaspadaan tim satgas.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengambil sampel DNA anak perempuan Santoso dan mencocokkannya dengan jenazah tersebut.
Putri Santoso diantar oleh pihak keluarga. Salah satu yang mengantar adalah Suwarni, istri pertama Santoso.