Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perburuan Senyap Tim Alfa 29

Kompas.com - 22/07/2016, 10:28 WIB

Di hutan lebat pegunungan wilayah Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dalam senyap Tim Alfa 29 mengikuti jejak orang yang tidak dikenal. Jejak itu berakhir di sebuah gubuk, tak jauh dari sungai.

Di dalam gubuk terlihat dua orang perempuan tengah beristirahat. Di seberang sungai, tim melihat tiga orang laki-laki. Mereka terlihat menenteng senjata.

Selama hampir 30 menit, tim diam tak bergerak. Dalam jarak sekitar 30 meter, tim yang beranggotakan 9 prajurit Batalyon Infanteri 515/Para Raider TNI Angkatan Darat itu mengamati gerak-gerik dua perempuan di dalam gubuk dan tiga lelaki di seberang sungai.

Setelah memastikan kelima orang itu adalah target buruan dalam Operasi Tinombala, anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), meletuslah kontak tembak.

Kontak senjata berlangsung pukul 17.00-17.30 WITA pada Senin lalu. Peluru anggota Tim Alfa 29 yang merupakan bagian dari Satuan Tugas Operasi Tinombala akhirnya menewaskan dua dari anggota kelompok itu, Santoso dan Muhtar.

Tiga orang lainnya dibuat kocar-kacir. Kedua perempuan lari ke arah yang sama. Salah satunya menenteng senjata api otomatis M-16. Satu orang lagi, yang diduga kuat Basri, orang kepercayaan Santoso, lari ke arah lain.

Wakil Kepala Polda Sulteng Komisaris Besar Leo Bona Lubis, Selasa (19/7), menyampaikan titik pergerakan Santoso dan empat anggotanya terdeteksi dua minggu sebelum terjadi kontak tembak.

Lokasi baku tembak itu bagian dari sekitar 60 titik yang diendus Satuan Operasi Tinombala yang tersebar di Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso Pesisir Selatan, dan wilayah Lembah Napu, Kabupaten Poso.

Santoso merupakan target utama perburuan aparat gabungan Polri-TNI dalam Operasi Tinombala yang berlangsung sejak 10 Januari dengan 3.000 personel.

Dengan tewasnya Santoso dan Muhtar, tersisa 19 orang yang masih terus diburu satuan tugas. Anggota dalam daftar pencarian orang (DPO) lainnya tewas ditembak dan ditangkap selama operasi berlangsung. Ada juga anggota kelompok yang menyerahkan diri.

Dua orang "dijagokan" akan melanjutkan kepemimpinan Santoso, yaitu Ali Kalora, yang saat ini memimpin 16 anggota, dan Basri, yang lolos dari baku tembak tiga hari lalu.

Dalam catatan kepolisian, Santoso melakukan sejumlah tindak kekerasan. Titik awalnya saat dia merampok truk yang mengangkut barang di Kecamatan Sausu, Parigi Moutong, wilayah yang berbatasan dengan tempat tinggalnya, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara. Santoso diadili, dan atas kejadian itu ia diganjar tiga tahun penjara, bebas pada tahun 2010.

Namun, aksi kriminalitas Santoso alias Abu Wardah tak surut karena kekangan jeruji. Ia diduga mendalangi penembakan di Bank BCA di Kota Palu, Sulteng, pada Mei 2011.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com