Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Pastikan 7 WNI yang Disandera Abu Sayyaf dalam Kondisi Baik

Kompas.com - 11/07/2016, 13:21 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah terus melakukan upaya pembebasan tujuh anak buah kapal (ABK) yang disandera kelompok Abu Sayyaf secara terpadu melalui Crisis Center di bawah koordinasi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjdaitan.

Koordinasi dan komunikasi terus dilakukan, termasuk komunikasi dengan pihak penyandera.

Dari komunikasi tersebut, pemerintah mendapatkan informasi mengenai kondisi tujuh sandera tersebut.

"Ketujuh ABK, walaupun terdengar lelah, mereka masih dalam kondisi baik," ujar Retno, di Kantor Kemlu, Jakarta, Senin (11/7/2016).

Retno menambahkan, para sandera masih terus berpindah-pindah dalam dua kelompok dan diperkirakan selalu berada di sekitar Pulau Sulu.

"Informasi serta latar belakang kelompok penyandera saat ini telah lebih jelas," ujar Retno.

Tujuh WNI disandera oleh kelompok bersenjata Filipina. Penyanderaan terhadap ABK tugboat Charles 001 dilakukan sebanyak dua kali.

Penyanderaan pertama dilakukan terhadap tiga orang, yaitu Kapten Fery Arifin (nahkoda), Muhammad Mahbrur Dahri (KKM) dan Edy Suryono (Masinis II).

Selang 1,5 jam kemudian, terjadi penyanderaan kedua terhadap empat ABK lainnya oleh kelompok berbeda, yaitu Ismail (Mualim I), Robin Piter (Juru Mudi), Muhammad Nasir (Masinis III) dan Muhammad Sofyan (Oilman).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com