Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kekerasan atas Nama Apa Pun Tak Dibenarkan, Harus Kita Kutuk!

Kompas.com - 05/07/2016, 09:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras aksi ledakan bom bunuh diri yang secara berurutan terjadi di Arab Saudi. Dia menyatakan, tak ada alasan apa pun yang bisa digunakan untuk melakukan kekerasan.

"Kita melihat bom ini hampir di semua negara, di Turki, di Banglades, di Baghdad, Irak, kemudian di Masjid Nabawi di Arab Saudi. Kekerasan atas nama apa pun tidak dibenarkan dan harus kita kutuk. Tidak bisa ada toleransi, apalagi ini di Masjid Nabawi," ujar Jokowi dalam jumpa pers di Padang, Sumatera Barat, Selasa (5/7/2016).

Dia mengungkapkan, atas nama rakyat Indonesia, pemerintah menyampaikan dukacita mendalam bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan serta Kerajaan Arab Saudi.

(Baca: Enam Tewas akibat Bom Bunuh Diri di Tiga Kota di Arab Saudi)

Ledakan bom bunuh diri terjadi di tiga kota, yakni Madinah, Jeddah, dan Qatif, seperti dilaporkan Reuters pada Selasa (5/7/2016) pagi WIB.

Serangan itu selain menarget diplomat Amerika Serikat di Jeddah, juga jemaah dari sekte tertentu di Qatif menjadi target dan juga pos keamanan di sebuah rumah ibadah di Madinah.

Serangan tersebut terjadi menyusul pembunuhan massal yang diklaim oleh kelompok radikal di Istanbul, Turki; Dhaka, Banglades; dan Baghdad, Irak.

Kompas TV Ledakan Terjadi di Area Parkir Depan Masjid Nabawi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com