Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR: Keberhasilan Tax Amnesty Bergantung Kegesitan Pemerintah

Kompas.com - 02/07/2016, 11:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, keberhasilan implementasi UU Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty bergantung pada pemerintah.

Jika cekatan mengajak pengusaha mengembalikan uang dari luar negeri ke Indonesia, pemerintah akan mendapat dana segar untuk pembangunan.

Sebaliknya, hasil akan negaif jika pemerintah tidak betul-betul memanfaatkan peluang pada UU tersebut. "Apakah jumlah (uang yang didapat negara dari Tax Amnesty) besar atau tidak, tergantung pada efektivitas kinerja pemerintah," ujar Zulkifli saat ditemui di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Sabtu (2/7/2016).

(Baca: Jokowi: "Tax Amnesty" Bukan Pengampunan Bagi Koruptor!)

"Kalau pemerintah gesit, Dirjen Pajak gesit, mungkin akan banyak (pengusaha) yang ikut. Tapi kalau pemerintah dan Dirjen Pajak enggak bisa meyakinkan, belum tentu masuk banyak," lanjut dia.

Termasuk soal pemerintah harus meyakinkan pengusaha yang mendeklarasikan hartanya dari luar negeri tidak akan dikenakan sanksi pidana atau administrasi. Bahkan, seharusnya pemerintah menjamin hal itu tidak terjadi.

"Bisa enggak meyakinkan publik bahwa uang dia aman di Indonesia, tahun depan enggak dikoyok-koyok. Ini kan soal kepercayaan. Kalau orang percaya, yakin, dia akan lapor. Tapi kalau dia takut dipermasalahkan, dia tak akan lapor," ujar Zulkifli.

Saat ditanya optimismenya atas keberhasilan UU itu, Zulkifli enggan menjawab. Dia kembali menyebut, semua itu bergantung pada kerja pemerintah.

(Baca: Jokowi Minta Pengusaha Tak Waswas Manfaatkan "Tax Amnesty")

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PAN itu menambahkan, meski menyebabkan ketidakadilan, UU Tax Amnesty sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak.

"Ya enggak adil. Orang rajin bayar, 10 persen. Tapi yang ngemplang, yang enggak bayar-bayar malah dikasih diskon. Tapi ini sangat dibutuhkan. Uang itu untuk menambal bolongnya anggaran kita. Hampir Rp 180 triliun," ujar Zulkifli.

Kompas TV Inilah Konsekuensi Pengaju Pengampunan Pajak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com