Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minat Masyarakat Belajar Al Quran Tinggi, Pemerintah Akan Ambil Peran

Kompas.com - 23/06/2016, 11:16 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Masyarakat masih menganggap pentingnya mempelajari Islam secara nonformal. Namun, peranan pemerintah dalam pendidikan Islam nonformal ini hampir tidak ada.

Hal tersebut tergambar dalam hasil survei yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama Jakarta bersama Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang mengadakan survei kebutuhan pendidikan Islam nonformal di masyarakat.

"Survei ini bermaksud untuk mengukur seberapa besar minat masyarakat mengikutsertakan anaknya ke pendidikan Islam nonformal. Jika memang besar, maka Kemenag akan memfasilitasinya," ujar Ishom Yusqi, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, saat menghadiri rilis survei LSI tersebut di Hotel Amaroossa, Bogor, Rabu (22/6/2016) malam.

Survei tersebut dilakukan pada 10-22 April 2016 sengan jumlah responden sebanyak 1.000 orang yang tersebar di 13 provinsi di Indonesia. Survei dilakukan kepada responden yang memiliki anak yang berusia 15 tahun atau di bawahnya.

Hasilnya menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen responden menganggap penting keberadaan pembelajaran Islam secara nonformal dalam bentuk madrasah diniyah, pendidikan membaca Al Quran, dan lembaga penghafal Al Quran.

Dalam bentuk pendidikan Al Quran, sebesar 53 persen responden menyatakan hal tersebut memang penting.

Alasan utama orangtua menyekolahkan anak di pendidikan Al Quran ialah karena dirasa porsi yang didapat melalui pelajaran agama Islam di sekolah formal masih kurang.

Alasan tersebut tergolong alasan substantif yang menunjukkan besarnya minat orangtua mengikutsertakan anaknya di dalam pendidikan membaca Al Quran.

Sejauh ini masyarakat pun menilai pelaksanaan madrasah diniyah, pendidikan membaca Al Quran, dan lembaga pengahafal Al Quran sudah berjalan dengan baik. Hanya, kualitas pengajar dan tempat perlu ditingkatkan, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Dari survei tersebut pun diperoleh temuan bahwa pemerintah masih belum banyak terlibat untuk penyelenggaraan ketiga model pendidikan Islam nonformal itu.

Oleh karena itu, hasil survei tersebut merekomendasikan supaya pemerintah melalui Kementerian Agama terlibat aktif dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan Islam nonformal di ketiga model tersebut.

"Hasil survei ini memang akan menjadi pendasaran kami untuk menganggarkannya di program pendidikan Islam nonformal. Jika di pendidikan formal negara sudah hadir, maka di pendidikan nonformal pun negara juga harus hadir," ujar Ishom.

Dia pun berharap, ke depannya, semakin meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan Islam nonformal nantinya mampu meningkatkan antusias masyarakat untuk lebih dalam mempelajari Islam. 

"Semoga ke depannya ini bisa menjadi benteng moralitas bagi anak-anak di Indonesia. Karena itu, akan kami usahakan penganggarannya secepatnya," tutur Ishom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com