Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Pastikan Dana Bantuan Antisipasi Bencana Telah Disalurkan

Kompas.com - 22/06/2016, 16:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, memastikan bantuan dana antisipasi bencana tersalurkan melalui BNPB.

"Kami berikan bantuan dana antisipasi bencana tersebut melalui BNPB. Pemerintah sudah memberikan bantuan jaminan hidup," kata Menteri Puan Maharani di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Pemerintah, menurut Puan, juga telah menyalurkan bantuan berupa logistik yang diperlukan oleh warga tertimpa bencana melalui Kementerian Sosial (Kemensos) dan BPPD terkait banjir dan longsor yang terjadi di beberapa titik di Jawa Tengah.

Selain terus berkoordinasi dengan Kemensos dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kemenko juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.

"Saya juga sudah bertemu Gubernur menanyakan situasi di sana dan memang sebagian besar dari kejadian yang menimpa itu karena longsor tanah yang disebabkan hujan deras dan masuk ke wilayah rawan longsor," ujar Puan.

Ia mengatakan, sejumlah antisipasi dan respons terhadap kondisi bencana telah dilakukan sampai sejauh ini di antaranya mengevakuasi warga ke tempat yang aman dan mengisolasi wilayah yang rawan.

Untuk saat ini, pemerintah tetap melakukan pencarian korban yang diduga hilang atau sudah ditemukan korban yang meninggal.

"Semua hal-hal yang perlu diantisipasi dan tindak lanjuti sudah dilakukan, menunggu laporan hasil pemantauan tim yang standby di sana, berkoordinasi dengan gubernur dan kepala daerah," kata Puan.

Untuk jangka panjang, pihaknya akan mempertimbangkan rencana relokasi untuk memastikan warga yang tinggal di wilayah rawan gempa tetap aman.

"Yang pasti kita juga lihat kemungkinan kalau ada hujan deras, jangan sampai ada warga di tempat tempat yang rawan," kata Puan.

"Kami selalu berikan sosialisasi supaya masyarakat di wilayah rawan banjir longsor ini waspada. Kepala daerah di sana harus berikan edukasi sosialisasi kepada warganya," ucapnya.

Ia menambahkan, dari laporan terakhir yang ia terima saat ini sebanyak 45 korban meninggal, sebagian besar karena terkena tanah longsor. Sedangkan jumlah korban yang hilang masih terus dalam tahap pencarian.

Terkait dana yang dikucurkan, Puan mengatakan melalui BNPB telah diberikan dana kurang lebih Rp 200 juta sampai Rp 300 juta dana antisipasi atau dana siap pakai yang akan dikaji terus sesuai kebutuhan setelah daerah rawan bencana dinyatakan aman.

(Hanni Sofia Soepardi/ant)

Kompas TV 3 Orang Korban Longsor Kebumen Belum Ditemukan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com