Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Rasionalisasi PNS, Korpri Minta PNS Jangan Risau

Kompas.com - 09/06/2016, 19:24 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Zudan Arif Fakrullah meminta semua pegawai negeri sipil se-Indonesia tenang dalam menyikapi wacana pemerintah merasionalisasi satu juta PNS.

"Saya mengimbau seluruh PNS di seluruh Indonesia tidak perlu risau, tidak perlu khawatir," ujar Zudan seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Presiden, Kamis (9/6/2016).

Zudan dan pengurus Korpri telah mendapatkan penjelasan langsung dari Presiden soal rencana itu. Pemerintah memang merasionalisasi pegawai. Namun, tidak dengan cara pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak.

(Baca: Ini Rencana PHK 1 Juta PNS yang Dimaksud Menteri Yuddy)

Istilah yang lebih tepat digunakan adalah rasionalisasi secara alamiah. Maksudnya, jumlah pegawai yang masuk tidak lebih banyak dari jumlah pegawai yang pensiun. Seleksi calon pegawai pun diperketat agar memunculkan pegawai-pegawai yang profesional.

"Katakanlah yang pensiun 500 pegawai, yang diangkat baru enggak lebih dari 100. Ini yang disebut Pak Presiden sebagai penataan yang alamiah," ujar Zudan.

"Intinya adalah penataan pegawai, peningkatan kualitas sekaligus kita benahi rekrutmen dan distribusinya," lanjut dia.

(Baca: Dalam Dua Tahun, Menteri Yuddy Sudah Pecat 2.000 PNS)

Seiring dengan itu, kementerian/lembaga atau pemerintahan daerah akan menjalankan aturan pegawai secara ketat. Pegawai yang telah melanggar aturan akan diberi sanksi sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

"Penjatuhan sanksi bisa turun pangkat dan yang paling berat adalah pemberhentian. Inilah konteks penataan yang dimaksud oleh Bapak Presiden," ujar Zudan.

Kompas TV 1 Juta PNS akan Dikurangi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com