Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, Giliran Jokowi Kejar Investor Jepang Segera Selesaikan Proyek PLTU Batang

Kompas.com - 09/06/2016, 14:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah telah menyelesaikan kewajibannya dalam mengurus pembebasan lahan untuk pembangunan PLTU Batang, Jawa Tengah. 

Namun, ia mengakui, pembebasan lahan itu molor dari waktu yang ditentukan.

"Saya waktu itu berjanji, enam bulan saya coba selesaikan. Janji saya ternyata meleset, mundur enam bulan. Tapi alhamdulilah itu selesai," ujar Jokowi, dalam acara penandatanganan enam proyek infrastruktur, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Kini, Jokowi menagih investor untuk segera menyelesaikan 'financial closing' atau penyelesaian pendanaan.

Proyek PLTU Batang adalah hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan badan usaha Pemerintah Jepang.

Jokowi sempat menagih hal itu kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat lawatan ke Jepang, beberapa waktu lalu.

Jepang menyambutnya dengan mempercepat penyelesaian pendanaan proyek itu. 

"Gantian. Sekarang pemerintah sudah menyelesaikan masalah, saya minta investor agar proyek ini jangan mundur. Tahun 2019, sesuai janji, harus selesai. Saya akan ikuti, saya pastikan itu. Pasti saya cek dua tiga kali ke lapangan. Urusan penting seperti ini pasti saya ikuti," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyaksikan acara penandatanganan 'financial closing' enam proyek infrastruktur.

Salah satunya adalah proyek Central Java Powerplan atau PLTU Batang, Jawa Tengah.

Total investasi Jepang pada proyek itu, sebesar USD 4,2 miliar. PLTU itu berkapasitas 2x1.000 megawatt dan menggunakan ultrasuper critical yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Proyek tersebut ditargetkan rampung pada April 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com