JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa PDI-P belum memutuskan siapa calon yang akan diusung dalam pemilihan gubernur pada 2017 nanti.
Sejumlah nama, diakui hasto, masih dalam proses penggodokan. Namun, jika dikaitkan dengan calon petahana, kata dia, informasi yang sampai di PDI-P menyebutkan bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memilih jalur independen.
"Sebagai partai kami punya karakter, sebagai partai kami punya mekanisme, kami tidak akan memaksa seseorang mendaftar ke PDI-P," ujar Hasto di JCC, Senayan, Sabtu (4/6/2016).
Hasto mengatakan, masyarakat banyak menyampaikan masukan atas penilaiannya kepada PDI-P guna mendapatkan calon pemimpin yang tepat untuk warga Jakarta.
Partai pun membaca penilaian itu. Salah satu penilaian yang menjadi sorotan PDI-P, yakni, terkait prinsip kemanusiaan seorang pemimpin dalam merealisasikan kebijakannya.
"Misalnya kalau kita berbicara prinsip-prinsip kemanusiaan dengan cara melakukan penggusuran, seharusnya mengedepankan prinsip-prinsip kemanusiaan," kata Hasto.
"Itu salah satu masukan yang diberikan kepada kami," ujar dia.
Salah satu masukan yang disebutkan tadi sangat penting bagi PDI-P untuk menyatakan sikap mendukung atau tidak terhadap Petahana. Karena, kata Hasto, PDI-P ingin kota Jakarta memiliki pemimpin yang manusiawi.
"Di mana keputusan keputusan politik, misalnya memindahkan warga harus dilakukan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan yang mendorong gambaran politik yang berkeadaban," kata Hasto.
Sebelumnya, politisi PDI-P, Charles Honoris, menilai, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama pasangannya, Djarot Saiful Hidayat, tepat jika diusung kembali pada Pilkada DKI Jakarta pada 2017.
Menanggapi pernyataan itu, Ahok menegaskan bahwa ia akan tetap memilih ikut Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen bersama dengan "Teman Ahok" meskipun PDI-P sudah memberikan sinyal positif. Sebab, kata Ahok, Teman Ahok sudah berjuang setengah mati untuk mengumpulkan 1 juta data KTP.
"Bukan menutup peluang (diusung PDI-P), ya artinya gini, kalau dia kumpulin sejuta, ya saya langsung ke Teman Ahok, kita hargai dong," ujar Ahok itu di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (3/6/2016).