JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly tak ingin menanggapi kabar soal kebangkitan Partai Komunis Indonesia.
Kabar tersebut sebelumnya disampaikan Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen.
"Ngarang itu ceritanya," kata Yasonna di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/6/2016).
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, jika ada pihak yang memiliki bukti adanya kebangkitan PKI, sebaiknya segera diserahkan kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti.
Kendati demikian, ia menilai, kabar kebangkitan itu tak bisa dibuktikan kebenarannya. Menurut dia, PKI sudah hilang di bumi Indonesia.
"PKI sudah sejarah. Tetap waspada oke, tetapi jangan diciptakan ketakutan-ketakutan baru," ujarnya.
Kivlan sebelumnya menuding Luhut dan sejumlah pihak turut memfasilitasi kebangkitan kembali PKI, melalui simposium Tragedi 1965.
"Ada (yang fasilitasi). Menko Polhukam sama Agus Widjojo," tuturnya.
Ia juga menyebutkan bahwa kantor PKI lama yang berada di samping Hotel Acacia, Jalan Matraman, Jakarta, akan kembali berfungsi.
Kantor lama yang sudah seperti rumah hantu itu disebut akan segera direnovasi untuk diaktifkan kembali.
Selain itu, Kivlan juga mengatakan PKI telah membentuk struktur partai mulai dari tingkat pusat hingga daerah.
Ia menambahkan, sejak dua minggu lalu, mereka telah menyiapkan hingga 15 juta pendukung. (Baca: Kivlan Zen Sebut PKI Bangkit dan Dipimpin Wahyu Setiaji)