Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Duga Ada Oknum yang Memainkan Harga Jelang Puasa

Kompas.com - 30/05/2016, 17:27 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil tiga menterinya ke Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/5/2016), untuk memastikan harga komoditas pokok turun menjelang puasa dan Lebaran.

Tiga menteri yang dipanggil ialah Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.

"Presiden sudah berulang kali memberikan instruksi kepada Mentan, Mendag, dan Menteri BUMN untuk beberapa komoditas utama itu harganya harus turun, bukan lagi stabil. Karena harganya sudah berubah tinggi, maka harus diturunkan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Presiden, lanjut Pramono, ingin mengubah citra selama ini bahwa setiap puasa dan Lebaran harga bahan pokok selalu naik. Harga komoditas yang menjadi perhatian Presiden ialah gula, beras, bawang merah, bawang putih, daging ayam, dan daging sapi.

(Baca: Rizal Ramli: Arahan Presiden Jelas, Harga Daging Sapi Harus Rp 80.000)

"Sekarang harga pasar itu ada tangan-tangan yang ingin memperkuat dan memainkan harga tersebut," kata Pramono.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini menambahkan, satu-satunya cara untuk menjaga harga tetap stabil adalah dengan membuka keran impor.

Untuk daging sapi, misalnya, pemerintah sudah bekerja sama dengan Australia, Selandia Baru, dan India yang akan mengimpor pasokan ke Indonesia.

"Sebenarnya dari sananya, Australia itu harganya rendah. Dari Australia itu sekitar Rp 58.000-an, tetapi kenapa di sini sampai jadi Rp 120.000. Sementara itu, di Malaysia, Singapura, mereka bisa harga Rp 75.000. Indonesia harus bisa harga Rp 80.000," ucap Pramono.

Kompas TV Bawang Putih "Sentuh" Harga Rp 50 Ribu per Kg
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com