NUSA DUA, KOMPAS.com — Bakal calon ketua umum Partai Golkar nomor urut 4, Mahyudin, tidak khawatir, meski sebanyak 14 dewan pimpinan daerah (DPD) tingkat I (provinsi) sudah menyatakan dukungannya kepada bakal calon nomor 2, Setya Novanto.
Dia menilai, dukungan kepada Setya Novanto yang disampaikan dalam pandangan umum dalam rapat paripurna Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar itu bisa saja hanya berpura-pura. Nantinya, saat pemilihan tertutup di bilik suara, 14 DPD itu bisa saja memilih calon lain.
"Kan nanti voting-nya tertutup, bisa saja acting karena sudah dilobi, 'Nanti sebut nama saya ya'," kata Mahyudin di arena Munaslub Golkar di Nusa Dua, Bali, Senin (16/5/2016).
(Baca: DPD I Jambi Nyatakan Dukungan ke Setya Novanto, Munaslub Golkar Panas)
Meskipun 14 DPD I mendukung Novanto, Mahyudin meyakini bahwa mereka tidak mewakili DPD II (kabupaten/kota) di bawahnya. DPD II, kata dia, akan tetap memilih calon berdasarkan hati nurani masing-masing.
"Artinya, hanya 14 dari total 560 pemegang suara yang menyatakan dukungan. Enggak terlalu pengaruh," ucap Mahyudin.
(Baca: Pesan Singkat "3 Miliar" Ini Beredar di Arena Munaslub Golkar)
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini pun mempertanyakan sikap 14 DPD itu yang secara blakblakan menyatakan dukungan mereka saat penyampaian pandangan umum.
Padahal, forum pandangan umum sebenarnya ditujukan untuk menanggapi laporan pertanggungjawaban Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
"Menurut saya, kurang elok menyebut nama Setya Novanto," ucap Mahyudin.